Lewati Titian Bambu di Tengah Deras Arus Sungai, Pj Gubernur Bahtiar Temui Warga Korban Bencana di Latimojong dan Bajo Barat
LUWU, NEWSURBAN.ID – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menemui warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terisolir di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Kamis, 9 Mei 2024. Meskipun ia harus berjibaku dengan medan yang sulit, hingga melewati titian bambu yang difungsikan sebagai jembatan darurat di tengah arus sungai yang sangat deras.
Selain Kecamatan Latimojong, Bahtiar juga mengunjungi titik banjir dan longsor di Kecamatan Bajo Barat. Turut serta Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M.
Bahtiar dan Andi Rahmat mengecek semua posko di Kecamatan Latimojong dan Bajo Barat untuk memastikan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah terdampak bencana alam terpenuhi. Terutama sembako, kebutuhan air bersih, pakaian dan alat penerangan.
Baca Juga:Â Kalla Rescue Terjun Langsung Evakuasi Korban Banjir Luwu
Sekedar informasi, Desa Kadundung, Latimojong, terisolir setelah jembatan penghubung dengan sejumlah desa tetangga putus akibat banjir yang melanda, Jumat, 3 Mei 2024 lalu. Lalu di Desa Pajang sendiri, longsor mengakibatkan satu keluarga meninggal dunia.
Kemudian di Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, ada sejumlah rumah dan fasilitas umum hanyut terbawa arus banjir. Begitupun di Desa Bone Lemo, tercatat rumah hanyut 8 unit, rumah rusak parah 9 unit, rumah terendam 5 unit, dan hampir 60 persen akses air bersih masyarakat setempat belum terpenuhi.
“Alhamdulillah, di Latimojong sudah tertangani, bahkan di sana sudah ada posko sebagai pusat pelayanan. Begitu juga kebutuhan seperti sembako dan kebutuhan vital lainnya sudah di sediakan setiap saat,” kata Bahtiar, usai peninjauan.
Baca Juga:Â 16 Desa di Luwu Masih Terisolir Jadi Perhatian BNPB
Menurut Bahtiar, untuk tanggap darurat berdasarkan penentuan dari BNPB, 14 hari merupakan waktu tanggap darurat. Sementara untuk penanganan seperti perbaikan jembatan dan perbaikan jalan di percepat. Agar bisa tembus ke seluruh daerah terdampak bencana alam melalui jalur darat.
“Kita sudah tetapkan 14 hari darurat bencana. Namun sejauh ini sudah cukup tertangani. Sejumlah wilayah terdampak dan para korban sudah-diberikan pelayanan. Lebih-lebih pelayanan kesehatan sudah di siapkan tenaga kesehatan maupun obat-obatan,” pungkasnya.
“Terima kasih atas bantuan dari berbagai daerah dan seluruh BUMN, BUMD, dan seluruh pihak. Serta perusahaan yang sudah memberikan sumbangan untuk bencana alam di Sulawesi Selatan,” ucap Bahtiar. (*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News