BONE, NEWSURBAN.ID – Warga Kabupaten Bone, kembali soroti Pasar Tradisional Bajoe, mulai dari lapak yang terlihat semrawut hingga banyaknya parkir liar.
Para pedagang pun meminta ketegasan dan perhatian oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Perdagangan. Di mana para pedagang merasa kecewa lantaran merasa-dirugikan.
Salah satu pedagang AM mengatakan bahwa targetnya Rp.300 ribu per hari kalau perbulan itu senilai 9 juta yang harus dimasukkan ke Dinas Perdagangan.
Baca Juga:Â Panik Terciduk Selingkuh dan “Nyabu”, Pengemudi di Bone Tabrak Dua Kendaraan
“Sedangkan penjual yang di Pasar Bajoe itu mencapai ribuan orang penjual. Yang saya pertanyakan tiap harinya para penjual membayar retribusi lalu perhatian Pemerintah kepada kami tidak ada,” ungkapnya.
Selain pembayaran lapak para pedagan di lokasi pasar Bajoe juga banyak terdapat parkir ilegal.
“Yang kami sesalkan itu Kepala Pasar Bajoe tidak pernah muncul jadi kita tidak tau mau mengaduh kemana,” tutur AM.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Anca Sanusi mengatakan terkait hal Pasar Bajoe sudah kami melakukan peninjauan.
“Saya sudah perintahkan anggota untuk turun ke Pasar Bajoe melihat kondisi di sana,” ungkapnya saat di temui Rabu (12/6/2024), usai warga Bone soroti Pasar Bojoe yang terlihat semrawut.
Baca Juga:Â Miliki dan Kuasai Sabu Tiga Warga Bone-Diamankan Satuan Res Narkoba Polres Bone
Lanjut Anca bahwa pihak Perdagangan akan melakukan perbaikan terutama akses jalan. Selain itu kami akan juga mengatur tempat tempat par penjual agar tidak lagi kelihatan semrawut.
“Ini kami sementara melakukan pendataan para penjual yang sebelumnya berlokasi di dalam. Bagaimana caranya mereka pindah untuk menjual di dalam,” kata Anca Sanusi.
Terkait parkir liar yang di maksud itu tidaklah benar karena di lokasi pasar tersebut memang ada parkir dan itu resmi tapi cuma satu.
“Kalau yang lain saya tidak tau intinya di lokasi Pasar Bajoe memang ada satu tukang parkir dan itu resmi krna menggunakan karcis,” tambahnya. (fan/*)