KKLR Kecam Mundurnya Fauzi dari DPR RI, Hasbi Syamsu Ali: Tak Hormati Suara Warga Luwu Raya
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID β Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Ir Hasbi Syamsu Ali, MM kecam dan menyesalkan mundurnya legislator Partai Golkar Muhammad Fauzi dari DPR RI karena maju di Pilkada Luwu Utara.
Pasalnya, kursi yang diperoleh Fauzi sejatinya merupakan representasi suara masyarakat dari wilayah Luwu Raya. Mundurnya Fauzi menyebabkan kursi tersebut dialihkan kepada legislator Golkar yang berasal dari Toraja Utara, Agustina Mangande.
“Ada sekitar 70 ribuan suara masyarakat Luwu Raya yang kehilangan cantolan dengan mundurnya Fauzi dari kursi DPR-RI. Kami benar-benar sangat menyesalkan hal ini terjadi justru di saat Luwu Raya membutuhkan wakil rakyat di Senayan,” tegas Hasbi di Makassar, Rabu (02/10).
Baca Juga:Β Isu DOB Luwu Tengah Mencuat di Silatnas KKLR, Dosen Unanda:Β Muncul Setiap Musim Pemilu
Hasbi menganggap, mundurnya Fauzi setelah rakyat memilihnya sebagai legislator di DPR-RI. Bahkan, kata dia, keputusan itu, merupakan bentuk pengkhianatan nyata terhadap aspirasi rakyat di Luwu Raya yang memilihnya.
“Ini preseden yang sangat buruk di tengah perjuangan besar kita mewujudkan Provinsi Luwu Raya selama ini. Rupanya Pilkada di Kabupaten lebih menggairahkan bagi Fauzi dibanding memperjuangkan suara rakyat Luwu Raya di Jakarta,” lanjut Hasbi.
Karena itu, Hasbi mengajak kepada seluruh warga Luwu Raya terutama yang ada di Kabupaten Luwu Utara untuk menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga untuk tidak mengulangi hal serupa pada kontestasi politik selanjutnya.
Baca Juga:Β Danny dan Pj Sekda Sulsel Semarakkan Malam Ramah Tamah Wija To Luwu
“Pengkhianatan terhadap suara rakyat seperti ini adalah pelajaran yang teramat berharga bagi rakyat Luwu Raya. Sudah saatnya kita lebih selektif dan cerdas dalam memilih pemimpin, jangan sampai-dikhianati lagi,” ujar Hasbi.
Senada dengan Hasbi, Ketua Bidang Kelautan dan Pesisir BPP KKLR Bachrianto Bachtiar juga mengecam tindakan Fauzi yang mundur dari DPR-RI demi memuluskan langkah maju di Pilbup Lutra.
“Itu adalah tindakan yang benar-benar mencederai demokrasi. Rakyat Luwu Raya sudah mewakilkan suaranya di Pileg lalu, terpaksa harus kehilangan legislator mereka di pusat,” kecam Bachrianto.
Baca Juga:Β Danny-Azhar Jadikan Blusukan ke Pasar Agenda Penting Setiap Mengawali Kampanye, Jubir: Di Sana Denyut Nadi Ekonomi Rakyat Sulsel
Aktifis lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat itu menegaskan, tindakan Fauzi ini secara strategis sangat merugikan Dapil Sulsel 3. Khususnya di Luwu Raya yang pembangunan infrastrukturnya masih sangat membutuhkan intervensi pemerintah pusat.
“Kita kehilangan kesempatan strategis untuk memperjuangkan pembangunan di Luwu Raya. Lebih khusus di Lutra yang memang masih sangat perlu-diprioritaskan untuk dapat bantuan dari pusat. Lutra ini Kabupaten termiskin ketiga di Sulsel. Sekitar 45 ribu rakyatnya di bawah garis kemiskinan,” sesal Bachrianto.
Karena itu dia berharap, masyarakat di Luwu Raya dan khususnya di Kabupaten Luwu Utara dapat mencermati tindakan Fauzi yang sangat merugikan daerah sendiri.
Baca Juga:Β Mantan Rektor Unhas dan UMI Masuk Tim Pemenangan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel
“Padahal kita perlu pejuang-pejuang pembangunan di pusat, terutama melalui DPR RI. Miris, ternyata lebih suka turun kelas maju Pilkada daripada jadi wakil rakyat di Senayan. Harus di berikan hukuman sosial dan politik ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, mundurnya Fauzi dari DPR-RI membuka ruang bagi munculnya tiga orang legislator dari wilayah Toraja. Sementara legislator asli dari Luwu Raya kini hanya tersisa satu orang saja, yakni Unru Baso dari PartaiΒ Gerindra.Β (*)