Jubir Danny-Azhar: Selisih dengan Lawan Sisa 6%, Jangan Terpengaruh Framing Survei!
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Tim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) dan Azhar Arsyad ( Danny-Azhar atau DiA) kembali mewanti-wanti warga Sulsel untuk tidak mudah terpengaruh dengan framing hasil survei yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
— newsurban.id (@newsurban_id) October 12, 2024
Juru Bicara Danny-Azhar, Asri Tadda mengatakan, hasil survei internal Danny-Azhar justru menunjukkan progress yang sangat meyakinkan untuk memenangkan Pilgub Sulsel mendatang.
“Alhamdulillah, pekan lalu survey kita sudah 35%, selisih 6% dengan lawan yang terus menurun dari 46% jadi 41% di beberapa pekan terakhir,” kata Asri di Makassar, Sabtu (12/10), petang.
Baca Juga: Jubir Danny-Azhar Curiga Ada Maksud Terselubung dari Surat Edaran Disdukcapil Sulsel untuk Perekaman e-KTP Siswa SMA Jelang Pilkada Serentak
Asri, mengatakan, angka 35% didapatkan Danny-Azhar justru sebelum Cagub Danny Pomanto melakukan tur kampanye. Mulai ke Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap dan Pinrang baru-baru ini.
Karena itu, Asri menyerukan kepada seluruh masyarakat Sulsel untuk tidak terpengaruh dengan rilis hasil survei. Yang bertujuan melakukan framing kemenangan pada Paslon tertentu.
“Saya kira masyarakat sudah paham, bahwa survey-survey ini hal biasa dalam politik. Hasilnya bisa sesuai pesanan dan bayaran. Karena itu di anggap biasa saja. Karena memang tidak relevan dengan fakta sebenarnya,” ujar Asri.
Baca Juga: Terungkap Alasan Aktivis Anti Korupsi Djusman AR Dukung Danny Pomanto di Pilgub Sulsel
Kepada khalayak, Asri mengungkapkan beberapa ciri dari survey yang sifatnya framing. Yang mengarahkan psikologis masyarakat untuk mendukung Paslon tertentu karena sudah-diasumsikan akan menang.
“Jadi jika ada rilis survei yang tiba-tiba disebarkan secara masif, waspadai. Biasanya, itu cenderung manipulatif dan framing. Jangan mudah percaya atau terkecoh, itu bagian strategis lawan,” ungkapnya.
“Kedua, perhatikan total akumulasi prosentase angka-angkanya. Harus 100%. Jadi kalau ada rilis survei yang lebih atau kurang dari 100%, jelas itu manipulatif,” pungkas Asri. (*)