News

Bupati Irwan Hadiri Pengukuhan Mincara Malili di Istana Kedatuan Luwu

LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Drs H Andi Hatta Marakarma MP secara resmi-dikukuhkan sebagai Mincara Malili dengan gelar adat Opu To Mallarangeng dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (06/07/2025) pagi.

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Datu Luwu XL, H Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, SH, sebagai wujud pelestarian tatanan adat serta penghormatan terhadap kontribusi besar Andi Hatta dalam pembangunan Luwu Timur.

Bupati Luwu Timur, H Irwan Bachri Syam, didampingi Wakil Bupati Hj Puspawati Husler, juga menghadiri kegiatan tersebut.

Baca juga: Kedatuan Luwu dan Pemkab Lutim Sepakat Lestarikan Warisan Budaya

Bupati Irwan menyatakan apresiasinya atas amanah adat yang-diberikan kepada Andi Hatta dan berharap nilai-nilai budaya Luwu terus hidup. Serta menjadi sumber inspirasi dalam membangun karakter masyarakat dan pemerintahan yang berakar pada kearifan lokal.

“Dengan kehadiran Mincara Malili yang baru, kita berharap nilai-nilai budaya Luwu terus hidup dan menjadi sumber inspirasi dalam membangun karakter masyarakat dan pemerintahan yang berakar pada kearifan lokal,” ujar Irwan.

Andi Hatta menyampaikan bahwa amanah tersebut membawa tanggung jawab besar untuk menjaga martabat dan kehormatan Kedatuan Luwu.

Ia menegaskan akan memegang teguh koridor adat serta mendengar petunjuk dari Datu Luwu dalam menjalankan tugasnya.

“Tanggung jawab ini sangat besar buat saya. Ini adalah amanah luhur yang tidak mungkin saya pikul sendiri. Saya dan keluarga besar Mincara Malili akan senantiasa memegang teguh koridor-koridor adat Kedatuan Luwu,” ucap Andi Hatta dalam sambutannya.

Baca juga: Bupati dan Wabup Lutim Hadiri Pengukuhan Mincara Malili di Istana Kedatuan Luwu

Dalam kesempatan itu, Datu Luwu mengingatkan pentingnya menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan sosial serta memelihara jiwa Tanah Luwu yang terdiri dari adat, budaya, agama, dan pendidikan.

“Di belakang saya berdiri simbol ‘Pakka ri Luwu’ lambang kepemimpinan yang adil dan bijaksana. Itu artinya, siapapun pemimpin, termasuk saya sebagai Datu, harus menjaga martabat dan keseimbangan Tanah Luwu,” ujar Datu Luwu.

Ia menekankan bahwa pemimpin bukan hanya bertugas membangun secara fisik, tapi juga memelihara jiwa Tanah Luwu, yang terdiri dari adat, budaya, agama, dan pendidikan.

“Urusan fisik boleh di jalankan oleh pemerintah. Tapi kami, para pemangku adat, bertugas menjaga jiwa Luwu. Jika jiwa ini rusak, maka keseimbangan hidup sosial ikut terganggu. Tidak boleh ada lagi pemisahan antara adat dan pemerintahan, karena tugas kita sejatinya satu,” tegasnya.

Pengukuhan ini di nilai sebagai momen bersejarah yang mempererat sinergi antara adat dan pemerintahan di Luwu Timur. Dengan harapan Andi Hatta mampu menjadi penghubung antara warisan leluhur dan masa depan generasi. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button