



Ketua Umum IKDH Makassar, Al-Ustadz Rajuddin, S.H., menyampaikan bahwa MHQ ini bukan hanya perlombaan biasa, melainkan momentum spiritual yang menyatukan kembali ruhul Qur’an para penghafal.
“Ini bukan hanya lomba. Ini adalah cara kita mempertemukan kembali semangat yang pernah dibangun di pondok: semangat menghafal, menjaga, dan menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MHQ Jilid II, Ustadz Taufik Hasanuddin, S.Pd., menekankan bahwa kegiatan ini diikuti oleh para santri dari berbagai pondok pesantren di Sulawesi Selatan sebagai bentuk komitmen alumni dalam menjaga nilai-nilai Qur’ani di tengah masyarakat.
“Kami ingin MHQ ini bukan hanya seremonial, tapi momentum yang berjejak dan berdampak,” ujarnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Ayahanda Al-Ustadz Sa’ad Said, turut menyampaikan nasihat penuh makna tentang hakikat seorang penghafal Al-Qur’an.
“Banggalah bukan karena hafal 30 juz, tapi karena hafalan itu membentuk akhlak, membimbing langkah, dan menjauhkan kita dari maksiat,” pesannya yang disambut haru oleh para hadirin.
Dukungan juga mengalir dari Pemerintah Kota Makassar. Wakil Wali Kota, Hj. Aliyah Mustika Ilham, S.E., menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh terhadap kegiatan-kegiatan yang mendorong lahirnya generasi unggul berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kami mendukung penuh kegiatan seperti ini. MHQ adalah bagian dari membangun peradaban, bukan hanya prestasi individual,” ucapnya.
Acara pembukaan ditutup dengan doa bersama dan pemutaran video dokumenter perjalanan dakwah Darul Huffadh, menghadirkan suasana khidmat dan penuh harap akan hadirnya generasi Qur’ani yang menerangi masa depan bangsa.
MHQ Jilid II ini akan berlangsung hingga Sabtu, 19 Juli 2025 dengan empat kategori lomba: 5, 10, 20, dan 30 juz. Keesokan harinya, Ahad (20/7), akan digelar seminar motivasi bersama dua pemateri nasional, sebelum ditutup dengan pengumuman pemenang dan seremoni penutupan.