
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Suasana duka dan kehati-hatian masih menyelimuti wilayah utara Kota Makassar, setelah rangkaian konflik antarkelompok yang berujung pada kebakaran hebat dan hilangnya puluhan rumah warga.
Di tengah situasi itu, Pemerintah Kota Makassar, bergerak cepat melakukan konsolidasi pemulihan menyeluruh di Kecamatan Tallo, memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan perlindungan, perhatian, dan bantuan yang layak.
Langkah ini menjadi bukti bahwa kehadiran Pemerintah Kota bersama TNI dan Polri tidak hanya sebatas meredam konflik, tetapi juga memulihkan kehidupan warga yang kehilangan tempat tinggal serta mengembalikan rasa aman di lingkungan yang sempat memanas.
Melalui koordinasi lintas sektor dan kolaborasi dengan aparat keamanan serta tokoh masyarakat, Pemkot Makassar berupaya memastikan Tallo dapat bangkit kembali dengan lebih kuat dan lebih solid.
Lewat momentum pertemuan ini, kepedulian Pemerintah Kota Makassar, kini titunjukkan merespon musibah kebakaran melanda sejumlah rumah warga di Kecamatan Tallo, akibat dari perang kelompok
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memastikan Pemerintah hadir untuk membantu warga bangkit kembali, termasuk mendirikan kembali rumah-rumah yang habis dilalap api.
Appi menegaskan bahwa pemerintah kota tidak akan tinggal diam. Ia memastikan Pemkot akan hadir membantu warga yang kehilangan harta benda, termasuk rumah yang ludes dilahap api.
“Pemerintah Kota pasti turun tangan membantu memulihkan kehidupan warga, termasuk membangun kembali rumah-rumah yang terbakar di Kecamatan Tallo,” ujar Appi.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Pertemuan Kamtibmas, Menindaklanjuti Insiden Perang Antar Kelompok di Kampung Sapiria Kelurahan Lembo dan Borta, berlangsung di Gedung Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar, Jl. Sunu, Kecamatan Tallo, Makassar, Kamis (20/11/2025).
Bersama tokoh masyarakat serta tokoh pemuda di Kecamatan Tallo. Dalam pertemuan ini, hadir Dandim 1408/Makassar, Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan dan Wakapolrestabes Makassar AKBP Andi Erma Suryono.
Musibah kebakaran yang terjadi pasca konflik antarkelompok pemuda di wilayah utara kota itu telah menghanguskan 18 rumah dan membuat 21 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Dampak terparah terjadi di Kelurahan Suangga, dengan 14 rumah dan 17 KK terdampak, sementara di Kelurahan Lembo tercatat 4 rumah dan 4 KK menjadi korban.
Munafri menegaskan, Pemkot Makassar melalui instansi terkait telah bergerak cepat melakukan penanganan awal, mulai dari pendataan hingga penyediaan bantuan darurat.
Dia juga memastikan bahwa langkah pemerintah tidak berhenti pada pemenuhan kebutuhan dasar. Pemkot akan hadir untuk mendirikan kembali rumah warga yang terbakar, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan pemulihan psikologis masyarakat terdampak.
“Kita tidak hanya membantu kebutuhan harian, tetapi juga memastikan rumah mereka bisa berdiri kembali. Kita ingin kehidupan mereka kembali aman dan damai,” tuturnya.
Mantan Bos PSM ini mengajak seluruh unsur masyarakat di wilayah Utara, baik pada tingkat kecamatan dan kelurahan untuk kembali memperkuat hubungan rukun dan damai, menyatukan langkah menjaga persatuan di wilayah yang sebelumnya sempat dilanda konflik antarwarga.
Dalam pertemuan yang digelar sebagai respons atas rangkaian bentrokan yang terjadi, pria yang akrab disapa Appi ini, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menelan korban jiwa serta menyebabkan kerugian materi akibat aksi pembakaran rumah warga.
“Kita semua berada di sini dengan satu tujuan, yaitu menciptakan kembali kedamaian di tengah-tengah kota kita yang tercinta,” tuturnya.
“Saya, atas nama Pemerintah Kota Makassar, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas konflik yang telah beberapa kali terjadi,” sambung Munafri.
Ia menegaskan, konflik tersebut tidak hanya mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan kerusakan material yang cukup besar, tetapi juga merusak tatanan sosial serta nilai kekeluargaan yang selama ini dibangun oleh warga masyarakat.
“Konflik ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa satu orang dan kerugian material yang lumayan besar akibat pembakaran, tetapi juga merusak tatanan sosial serta kekeluargaan yang telah kita bangun selama ini,” lanjutnya.
Munafri menekankan bahwa pertemuan itu merupakan bukti komitmen pemerintah bersama masyarakat untuk bergerak maju, menjadikan kejadian tersebut sebagai momentum refleksi dan pembelajaran bersama.
“Pertemuan ini adalah bukti komitmen bersama untuk berintrospeksi, mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran. Kita harus memahami akar permasalahan dan mencegah agar tidak terulang kembali,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Wali Kota meminta peran aktif masyarakat dalam mendukung tugas pemerintah dan aparat keamanan.
Salah satunya dengan kembali mengaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) guna meningkatkan kewaspadaan, serta mengedepankan dialog dan musyawarah dalam setiap perbedaan pendapat.
“Saya mengajak kita semua untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk meningkatkan kewaspadaan, mengedepankan dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan setiap perbedaan pendapat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan demi masa depan kota yang lebih baik,” imbuh Appi.
Oleh seba itu, politisi Golkar itu menegaskan bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan jika masyarakat bersatu dan saling menggandeng tangan.
Ia mengajak masyarakat setempat untuk membuktikan bahwa semua adalah masyarakat yang dewasa, masyarakat yang mengutamakan perdamaian di atas segalanya.
“Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan jika kita saling bergandengan tangan. Mari kita buktikan bahwa kita adalah masyarakat yang dewasa, masyarakat yang mengutamakan perdamaian di atas segalanya,” tutup Munafri. (*)









