MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 24 Desember 2021. Sidak tersebut untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pangan di daerah itu jelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Bersama Gubernur hadir juga Kapolda Sulsel Irjen. Pol. Nana Sujana dan Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar, Eko Pranoto dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Hilman Pujana untuk meninjau harga kebutuhan pokok jelang Natal dan tahun baru.
Baca Juga: Andi Sudirman Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin, Berikut Aturan Nataru 2021 di Sulsel
Plt. Gubernur berinteraksi dengan pedagang dan juga pembeli, terungkap beberapa barang mengalami kenaikan harga. Yakni, cabe-cabean di mana sebelumnya Rp15-20 ribu perkilo. Kini, untuk cabe rawit Rp85 ribu/Kg, cabe keriting Rp50 ribu/Kg dan cabe besar Rp45 ribu/Kg. Demikian juga telur mengalami kenaikan.
“Ini ada kenaikan dari bulan lalu, kalau dulu saya beli Rp5 ribu masih dapat sekitar setengah liter. Sekarang beberapa biji saja. Jadi sekarang tidak beli perkilo, beli secukupnya saja karena memang perlu,” kata Ani, salah seorang pembeli.
“Tidak ada kenaikan kalau beras, kalau ada yang naik beras paling tinggi hanya Rp200/Kg,” sebut Hajja Intang, salah satu pedagang beras.
Baca Juga: Kumpulkan Bupati dan Wali Kota, Plt Gubernur Sulsel Minta Turun ke Lapangan Pantau Harga dan Stok Kebutuhan Pokok Jelang Nataru
Andi Sudirman menyampaikan harga cabai tinggi karena suplai cabe berkurang karena pergantian musim. Demikian juga banjir terjadi di sentra produksi cabai.
“Ada yang memang tinggi itu cabe rawet. Ini karena suplai yang agak berkurang akibat pergantian musim bukan karena musimnya. Kebetulan pada bulan ini juga ada peralihan. Demikian juga dengan banjir di daerah sentra,” jelasnya Andi Sudirman.
Pemerintah sendiri berperan lebih akif dalam mengendalikan harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran, kenaikan harga yang terjadi saat ini, sangat memberatkan bagi masyarakat. Melalui operasi pasar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga sepadan.
Baca Juga: Hari Ini, Plt Gubernur Sulsel Tinjau Lokasi Terdampak Gempa 7,4 Magnitudo di Selayar
“Kita sudah melakukan operasi pasar dan instruksinya pada semua wilayah-wilayah yang tinggi kita akan lakukan operasi pasar untuk beberapa hari ke depan. Termasuk cabe,” ujarnya.
“Kalau kita terus operasi pasar, insyaallah akan stabil dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.
Kenaikan harga yang terjadi sebutnya, karena faktor mekanisme pasar yang terjadi karena kurangnya pasokan tetapi permintaan tinggi.
“Saya yakin tidak ada permainan (harga) dan juga Pak Kapolda sudah menegaskan ke kita bahwa akan dilakukan penindakatan tegas, itu sudah instruksi menyeluruh,” tekannya.
Baca Juga: Omicron Masuk Indonesia, Plt Gubernur Sulsel: Yang Belum Divaksin, Ayo Segera Vaksin
Sedangkan, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana pihaknya mendukung operasi pasar. “Kami dari awal bersama-bersama Pemda untuk melaksanakan operasi pasar. Ini sudah sampai ke tingkat kabupaten. Sampai saat ini untuk sembako kami belum menemukan adanya penimbunan-penimbunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Hilman Pujana, menyampaikan KPPU fokus di saluran distribusi. Juga telah dipetakan dari hulu ke hilir sampai ke pasar. “Kami minta untuk tidak bermain-main menghambat pasokan di pasar,” tegasnya. (cr/*)