NewsNusantaraPolitik
Trending

Sambut Pilkades Serentak, Warga Lamuru Buat “Kawasan Tidak Bebas Serangan Fajar”

Pilkades akan berlangsung serentak di Kabupaten Bone dalam waktu yang tak lama lagi. Warga Lamuru justru menyambut Pilkades dengan membuat spanduk bertuliskan “Kawasan Tidak Bebas Serangan Fajar”.

BONE, NEWSURBAN.ID — Proses pencoblosan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sisa menghitung hari. Adapun pemilihan yang berlangsung pada Kamis, 18 November mendatang.

Namun yang tak kalah ramai jadi perbincangan, adalah fenomena serangan fajar, dan adu domba antar masyarakat. Banyak masyarakat yang mulai membicarakan fenomena tersebut, karena kerap terjadi di setiap gelaran proses demokrasi, termasuk Pilkades.

Serangan fajar, oleh masyarakat desa, sebagai cara calon Kades melalui timsesnya, melobi masyarakat sepanjang jelang hari pemilihan Kades.

Baca Juga: Banjir Lumpur di Tellu Limpoe Bone Seorang Pelajar Terseret

Salah satu warga Desa Turu Cinnae, Kecamatan Lamuru, mengatakan indikasi itu sangatlah kuat muncul.

“Oleh karena itu warga memasang spanduk dengan tulisan “Kawasan Tidak Bebas Menerima Serangan Fajar”. Itu di pasang di beberapa tempat, jalan ke lorong-lorong. Serta di perbatasan Bone Soppeng.

Ada banyak model serangan fajar yang biasa para kandidat lakukan. “Mulai dari pemberian uang langsung, bagi-bagi telur, iming-iming materi, perjanjian tertulis antara pemilih dan calon Kades, dan pemantauan ceklis pendukung terdaftar,” tutur MM.

Sementara itu Praktisi Hukum Bone, Ali Imran mengatakan, jika warga memasang spanduk seperti itu, berarti ada kecurigaan, karena ada calon yang dicurigai sehingga pasang spanduk seperti itu. Tapi persoalan itu memang rahasia umum.

“Namanya persaingan ada semua kemungkinan melakukan kecurangan. Saling memperingatkan saja. Tetapi pengawas pemilih di desa itu harus aktif, kalau terbukti dilaporkan dan diproses,” ucapnya.

Baca Juga: Terpendam Empat Tahun, Dugaan Ayah Tiri Cabuli Anak Tiri di Bone Terkuak

Alumni Fakultas Hukum UMI itu menambahkan, yang harus diubah itu pola pikir masyarakat. Uang bukanlah segalanya.

“Jangan menggadaikan dirimu hanya dengan uang yang tidak seberapa. Jadilah pemilih cerdas,” tambah Ali Imran.

Sekadar diketahui ada tiga orang yang bertarung dalam Pilkades Turu Cinnae, yakni nomor urut 1 Andi Nurdin (petahana), nomor urut 2 Saiful, dan Nomor urut 3 Muh Talib (Ebenk).

Sedangkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2.421, dibagi menjadi lima Tempat Pemungutuan Suara (TPS). TPS I ada 494 pemilih, Tps II 500, TPS III 478, TPS IV 466, dan TPS V ada 483 pemilih. (nu-fan/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button