BONE, NEWSURBAN.ID — Seorang warga Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan terpaksa membawa pulang jenazah bayinya dari Bone ke Sinjai menggunakan sepeda motor. Hal ini setelah bayinya meninggal dunia di Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone, Jumat (28/1/2022) lalu.
Orang tua bayi ini bernama Asdar, ia relah melakukan hal itu lantara tidak cukup uang untuk membayar biaya ambulance dari Bone menuju kediamnya. Tepatnya, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.
Di mana sang ayah hanya mengantongi uang senilai Rp 600 ribu. Sedangkan biaya tarif mobil ambulance senilai Rp 700 ribu. Bahkan sebelumnya, Asdar mengaku telah meminta kompensasi pengurangan biaya kepada pihak manajemen RSUD Pancaitana, sebesar Rp 100 ribu.
Baca juga: Persiapan Mendaftar TNI, Pemuda Bone Ditemukan Tewas di Kolam Wisata
Permintaan itu malah di acuhkan oleh sopir ambulance Rumah sakit Datu Pancaitana.”Saya meminta kepada manajemen RSUD Pancaitana, agar di beri kebijaksanaan dengan mengurangi jumlah biaya pengantaran jenazah bayi saya. Namun tetap tidak di beri,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Asdar yang berprofesi sebagai pekerja buruh lepas ini, terpaksa membonceng jenazah bayinya bersama sang kakak berangkat dari Kabupaten Bone sekitar pukul 21.00 malam. Kondisi jenazah terbungkus sarung sampai di rumhanya pada pukul 22.30 wita.
Baca juga: Andi Baso Bone Kecewa Dituding Mencuri Benda Pusaka di Museum Lapawawoi, Begini Penjelasannya
Sementara itu Kepala Bagian Administrasi Rumah Sakit Datu Pancaitana, Fahruddin sangat menyesali atas kejadian ini.
“Ini soal komunikasi antara sopir dan pihak manajemen. Seharusnya sopir ambulance tersebut secepatnya menghubungi kami bahwa ada hal seperti ini,” ungkapnya Senin (31/1/2022).
Baca juga: Tolak Vaksinasi Anak, Aliansi Peduli Anak Unjuk Rasa di Kantor Dinkes Dan Dinas Pendidikan Bone
“Kalau soal kurangnya biaya kami dari pihak manajemen akan membantu. Bahkan dari itu, karna ini menyangkut pelayanan masyarakat,” katanya.
Fahruddin mengaku bakal mengujungi pihak korban untuk menyampaikan belasungkawa. “Insya Allah, kami akan mengunjungi pihak korban di Sinjai untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus meminta maaf atas kejadian tersebut,” tambah Fahruddin.
Bayi pasangan Asdar dan Juliatun Mariani di rujuk ke RSUD Datu Pancaitana setelah alat bantu pernapasan semua terpakai di RSUD Sinjai. Bayi lahir dengan kondisi Prematur. (Fan/*)