MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Ibu Mardia (53 tahun) seorang perempuan paruh baya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kini berjuang sendiri menghidupi ketiga anaknya dengan bekerja sebagai penjual tusuk sate.
Kegigihan seorang ibu yang satu ini patut jadi teladan. Demi sekolah ketiga anaknya, dirinya melakoni menjadi pembuat tusuk sate untuk menghidupi keluarganya. Sepeninggal sang suaminya Alm. Sarifuddin (52 tahun) 9 tahun silam, Ibu Mardia banting tulang demi sekolah anak.
Ibu Mardia bersama ketiga anak Nya tinggal di Lingkungan Baniaga. Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Sejak berusia remaja, dirinya sudah menekuni pekerjaan sebagai penjual tusuk sate, hingga dirinya menikah dan sampai saat ini. Anaknya pun ikut menekuni pekerjaan tersebut untuk membantu ekonomi keluarga.
“Dengan besar hati saya ingin sekali anak-anak saya ber sekolah dan sukses. Hasil jualan tusuk sate ini merupakan satu-satunya yang dapat membantu keluarga kami,” jelas Ibu Mardia saat di kediamannya.
Meski penghasilan tidak seberapa, dari tusuk sate inilah ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Bahkan, untuk biaya pendidikan anaknya.
“Saya sangat bersyukur dengan-diberikannya anak-anak yang sholeh dan sholehah seperti mereka oleh Allah SWT. Anak-anak saya bisa mengerti kondisi ekonomi keluarga kami. Untuk sekolah pun mereka harus berjalan kaki ke sekolah Nya. Uang jajan pun kadang saya beri jika ada, kadang saya nangis melihatnya,” curhat Ibu Mardia.
Aksi Cepat Tanggap Sulawesi Selatan menyambangi kediamannya pada Rabu, (26/1) lalu. “Aksi Cepat Tanggap juga, turut mengajak sahabat dermawan dengan sedekah terbaikmu turut membantu perjuangan Ibu Mardia yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan terbaik kita,” tulis ACT dalam keterangannya, Jumat (4/2).
Bantuan dapat melalui tautan berikut https://indonesiadermawan.id/BantuIbuMardia Atau melalui rekening BSI # 716 417 0645 dengan konfirmasi transfer via WA ke 0821 9224 1414 atau mengunjungi halaman instagram @act_sulsel. (cr)
