MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Naoemi Octarina para kader dasawisma aktif dalam pencegahan stunting.
Hal itu, ia sampaikan saat membuka Webinar Sosialisasi Petugas Pendamping Keluarga (PPK) dan Aplikasi ELSIMIL, Jumat, 11 Februari 2022. Hadir membawakan materi, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani.
Naoemi mengatakan, Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja pemerintah yang sangat dibutuhkan sumbangsihnya dan keterlibatannya, dalam membantu menyukseskan program pemerintah. PKK memiliki struktur yang jelas, mulai dari provinsi, kabupaten kota, hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Baca Juga:Â Naoemi Octarina Instruksikan Seluruh PKK Sosialisasikan Pentingnya Vaksinasi Anak
Iapun berharap, kader dasawisma bisa lebih aktif lagi dalam setiap program PKK. Khususnya dalam pencegahan stunting.
“Seperti yang pernah di sampaikan Bapak Plt Gubernur, bahwa apabila ibu-ibu yang bergerak, Insyaallah programnya jalan. Karena memang ujung tombaknya ada di ibu-ibu. Khususnya kader dasawisma, harus lebih aktif lagi,” ujarnya.
Menurut Naoemi, peran PKK Provinsi dan Kabupaten Kota dalam percepatan penanganan stunting bisa dilihat dalam beberapa hal. Antara lain, ikut dalam proses percepatan penanganan stunting, penurunan angka stunting, serta melakukan pemantauan dan pengendalian serta penilaian hasil program PKK terhadap penurunan stunting.
“Program penurunan stunting tidak boleh berhenti dalam jangka waktu tertentu, tetapi terus berkelanjutan,” tegasnya.
Baca Juga:Â Hadiri 13th FKCA, Naoemi Octarina: Bumikan Al-Qur’an, Baca, Pahami dan Amalkan
PKK, kata Naoemi, wajib mengetahui apa saja yang menjadi program pemerintah. Sehingga, PKK bisa terlibat. Salah satunya dalam program BKKBN, sebagai tim penggerak pendamping keluarga.
“Semua fokus mengikuti materi, sehingga bisa paham bagaimana mengaplikasikannya di masyarakat. Semoga kita bisa menyehatkan anak-anak kita, mulai dari pencegahan untuk menyiapkan mereka jadi generasi unggul, cerdas dan beradab,” harap Naoemi.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani, menjelaskan, Petugas Pendamping Keluarga (PPK) terdiri atas Bidan, Kader KB, dan Kader PKK. Adapun tugas dari PPK ini adalah adalah melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, pasca salin, anak di bawah lima tahun, dan calon pengantin/calon PUS untuk deteksi dini faktor stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh faktor risiko stunting.
“Aplikasi ELSIMIL akan memudahkan kerja-kerja para petugas pendamping keluarga ini,” ujarnya.
Baca Juga:Â Hadiri Bulan Bhakti KSN, Naoemi Octarina Bagikan 200 Paket Sembako
Ia menjelaskan, penerapanan aplikasi ELSIMIL merupakan strategi pencegahan stunting dari hulu. Aplikasi itu berfungsi sebagai alat skrining guna mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin. Tujuannya, memastikan mereka berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
“ELSIMIL dapat menghubungkan pula calon pengantin dengan petugas pendamping serta media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil, terutama mengenai faktor risiko stunting. Juga berfungsi sebagai alat pantau kepatuhan calon pengantin dalam melakukan perawatan peningkatan status gizi untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat,” urainya. (hms/*)