MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Indonesian Society of Special Care Dentistry (ISSCD) bekerjasama dengan PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), –menggelar pemeriksaan gigi dan mulut individu berkebutuhan khusus, yang di Kantor PKK Sulsel, Minggu, 10 April 2022.
Kegiatan ini, juga melibatkan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI).
Baca Juga:Â Kajian Anak, PKK Sulsel dan Andalan Mengaji Hadirkan Yogi Triandi
Pemeriksaan gigi dan mulut tersebut, merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat ISSCD, yang mengusung tema Oral Health for a Better Quality of Life for Absolutely Everybody. Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, saat membuka acara tersebut secara virtual, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ISSCD ini.
“Ketika saya mendengar akan di dakannya acara ini, saya sangat antusias. Dan kami dari PKK menyambut baik dan mendukung sekali kegiatan ini,” kata Naoemi pada Webinar, Sabtu (9/4/2022).
Baca Juga:Â Korban Kebakaran di Bara-barayya Induk Dapat Bantuan PKK Sulsel
Ia mengungkapkan, kegiatan seperti ini harus di laksanakan secara terus – menerus untuk meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas, khususnya bagi penyandang disabilitas. Termasuk bagaimana menjamin akses kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut bagi penyandang disabilitas.
“Melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek. Salah satunya dalam hak mendapatkan pelayanan kesehatan,” terangnya.
Baca Juga:Â Kemendagri Minta Provinsi Lain Replikasi Program Penanganan Stunting TP-PKK Sulsel
Menurut Naoemi, perlakuan terhadap kesehatan gigi untuk anak disabilitas harus di lakukan secara lebih rutin. Frekuensinya juga harus lebih sering di bandingkan anak normal.
Pemberian perawatan oleh dokter gigi yang memiliki pengetahuan khusus tentang perawatan gigi anak berkebutuhan khusus, –serta peningkatan kesadaran dan perhatian dari orang orang terdekat seperti orangtua dan saudara kandung.
Baca Juga:Â Di Wajo, Bunda PAUD Sulsel Ajak Bermain Anak-Anak di Taman Baca La Tinringeng To Taba
“Di butuhkan juga waktu kunjungan khusus, cara komunikasi yang khusus, manajemen tindakan, dan fasilitas yang khusus bagi mereka,” ujarnya. (cr/*)