Rusia Menuduh Tentara Bayaran Israel Bantu Ukraina, Tel Aviv Memanas

MOSKOW, NEWSURBAN.ID — Perang Rusia versus Ukraina kian memanas. Pemerintah Rusia menuduh tentara bayaran Israel bantu Ukraina. Tentara bayaran Israel itu disebut bertempur bersama resimen Azov, milisi sayap kanan yang kini menjadi bagian dari Garda Nasional Ukraina.

Saat Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, Azov sudah bertempur bersama militer Ukraina.

“Tentara bayaran Israel praktis bahu membahu dengan militan Azov di Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengutip Republika.co.id. Maria Zakharova menyampaikan hal itu dalam wawancara dengan radio Sputnik, Rabu (4/5/2022). Rusia menuduh tentara bayaran Israel bantu Ukraina.

Baca Juga: Rusia Pamer Kekuatan Militer dan Persenjataan

Azov dikenal sejak 2014 ketika aktivis sayap kanannya mengangkat senjata untuk memerangi separatis pro-Rusia di wilayah Donbas di timur Ukraina. Mulai saat itu, mereka berada di bawah komando militer Ukraina.

Dengan menyebut tentara Israel berperang bersama Azov, Moskow meningkatkan ketegangan dengan Tel Aviv. Hubungan kedua negara tersebut memanas sejak Menlu Rusia Sergey Lavrov menyebut pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.

Baca Juga: AS Tuding Rusia Ingin Caplok Donetsk dan Lugansk di Ukraina

“Pernyataan Menlu Lavrov adalah pernyataan yang tidak dapat-dimaafkan dan keterlaluan serta kekeliruan sejarah yang mengerikan. Kami mengharapkan permintaan maaf,” ujar Lapid pada Senin (2/5) lalu.

Melalui wawancara di stasiun televisi Italia yang disiarkan pada Ahad (1/5), Lavrov mengatakan, meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah Yahudi, hal itu tidak akan melemahkan Rusia untuk melanjutkan misi “denazifikasi” di Ukraina.

Baca Juga: 9 Mei Rusia Bakal Gempur Ukraina ‘Habis-habisan’, Ini Alasannya

Misi denazifikasi itu,dipertanyakan oleh Zelensky. Menurut Lavrov, Zelensky sempat mengajukan argumen tentang jenis Nazisme apa yang dapat Ukraina miliki jika presiden sendiri adalah seorang Yahudi.

“Saya bisa saja salah, tapi (Adolf) Hitler juga memiliki darah Yahudi,” ujar Lavrov menanggapi argumen Zelensky.

Baca Juga: Kecam Keras Invasi Rusia, Miss Ukraina Latihan Angkat Senjata

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Italia tersebut, Lavrov pun menyampaikan bahwa Zelensky masih memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang jika dia berhenti memberikan perintah kriminal kepada pasukan Nazi-nya. (hrd/*)

Exit mobile version