Belum Rampung, Jembatan Sungai Garimpang Ambruk Diterjang Banjir
#Anggaran Proyek Jembatan Rp6 Miliar Lebih
BONE, NEWSURBAN.ID — Jembatan Sungai Garimpang ambruk akibat hantaman banjir dan badai Minggu, 8 Mei 2022 dini hari. Jembatan yang berada di Desa Kalero Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan itu, tengah di kerjakan.
Anggaran jembatan yang membentang di atas Sungai Garimpang tersebut mencapai 6,8 miliar. Anggarannya bersumber dari dana PEN.
Ambruknya jembatan itu, akibat banjir bah menghantam tiang penyangga. Karena tak kuat menahan derasnya hantaman air bah, jembatan Sungai Garimpang ambruk.
Baca Juga: Brimob Bone Terjunkan Tim SAR Sisir Wilayah di Beberapa Desa Yang Terendam Banjir
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone Jibang saat-dihubungi membenarkan hal ini. Menurutnya itu tidak jadi masalah kerena inikah sementara dikerjakan.
“Tiang yang-dipasang itu kan hanya sementara nanti juga akan-diperbaiki karna masih dalam proses pekerjaan,” ungkapnya, Senin (9/5/2022).
Tiangnya kata dia, memang hanya dari pohon kelapa. Tiang di pasang sementara, karena rangka bajanya ini sedang di sambung.
“Namanya juga musibah tiba-tiba datang dan menghantam tiang tersebut yang mengakibatkan jembatan itu ambruk,” Jelas Jibang.
Baca Juga: Banjir Lumpur di Tellu Limpoe Bone Seorang Pelajar Terseret
Sementara itu, Kepala Desa Kalero Muh. Darmais juga membenarkan hal ini. Menurutnya kejadian ini terjadi ketika hujan lagi deras pada pukul 03.00 wita dini hari
“Saya baru dari lokasi bersama pihak Dinas PU dan kontraktornya untuk mengecek jembatan tersebut,” ungkapnya.
Lanjut Darmais sebenarnya itu malam pekerjanya mau kerja lembur untuk menyelesaikan rangka bajanya tinggal sedikit yang mau-dipasang.
Baca Juga: Berduka Cita Danyon C Pelopor Usung Keranda Wartawan Bone ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya
“Tetapi keadaan tidak memungkinkan karna hujan tidak berhenti dan semakin deras, rencana kemarin kita mau bongkar semua itu rangkanya tetapi kepala tukangnya minta tidak usah itu saja yang belum terpasang diangkut,” jelas Kepala Desa.
“Itu pun sebagian rangka yang belum terpasang. Harus-diangkut dengan memakai alat berat minimal 2 karena kalau cuma satu di khawatirkan tidak mampu,” kata Muh. Darmais. (fan)