MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – “Selalu terjaga dan berteriak, ‘mama ada yang mau bunuhka’,” ujar R di kediamannya Jl. Muh Jufri, kawasan Adipura, Makassar. R adalah ibu kandung N gadis 14 tahun korban penculikan dan penyekapan.
Korban penculilan dan penyekapan, N trauma. Gadis 14 tahun itu, selalu berlari masuk kamar. Tidak mau melihat orang banyak. Itu setelah menjadi korban penculikan dan penyekapan pada Selasa, 24 Mei 2022 lalu.
Dua hari dalam sekapan pria tak-dikenal di dalam sebuah gudang, membuat N trauma. Dia diancam akan dibunuh. Beruntung N bisa kabur pada Kamis subuh, 26 Mei 2022. Namun sejak itu, N selalu mengigau.
Baca Juga : Motor Ladang Pertiwi Berlanjut, Gubernur Sulsel: Pemerintah Juga Lakukan Pemulihan Trauma Korban Selamat
“Selalu terjaga dan berteriak, ‘mama ada yang mau bunuhka,” ujar R, ibu korban di kediamannya Jl. Muh Jufri, kawasan Adipura, Makassar.
Menurut R, putrinya merasa ada orang yang membawa boneka dan karung, menusuk-nusuk perutnya.
R sudah melapor pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu ke Polrestabes Makassar dengan nomor laporan LP/942/V/2022/POLDA SULSEL/RESTABES MKS, tertanggal 27 Mei 2022.
Laporan tersebut-diterima Kanit SPKT Polrestabes Makassar, AKP Mukhtar Djaya.
Menurut R, polisi mengatakan laporannya akan segera-diproses. Sehingga meminta kesiapan pelapor untuk-dipanggil kembali.
Baca Juga : KADIN Bone Ajak Milenial dan Pemuda Berkontribusi ke Daerah
“Kalau bukan besok (Senin), mungkin Selasa,” jelas R kepada wartawan, Minggu, 29 Mei 2022.
Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Makmur mengatakan, pihaknya siap memberikan perlindungan kepada korban di rumah aman yang lokasinya dirahasiakan, juga sekaligus memberikan bantuan konseling.
“Sepertinya korban trauma. Kita bisa tempatkan di rumah aman yang lokasinya dirahasiakan, dan bisa mendapatkan layanan konseling dan trauma healing,” ujar Makmur. (*)