EkonomiMetroNewsNusantara

Wakili Indonesia ke USA, Firman Pagarra Belajar Digitalisasi Pajak Hingga Sistem Demokrasi 

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Firman Hamid Pagarra menjadi salah satu wakil Indonesia untuk belajar terkait program, demokrasi, dan digitalisasi pajak di Washinton DC Amerika Serikat.

Firman Pagarra sendiri mendapat undangan khusus dari pemerintah Amerika Serikat setelah-dinyatakan lolos atas program yang dia paparkan. Sehingga ia bekesempatan belajar di Internasional Visitor Leadership Program Summit For Democracy.

“Menurut Pemerintah USA mengundang bahwa sekarang era digitalisasi itu di gaungkan di daerah Asia Tenggara. Khusus Indonesia, dia melihat ada potensi metode pendapatan untuk jadi lebih meningkat dengan sistem digitalisasi pajak,” kata Firman Panggara dalam keterangannya.

Baca Juga: Mudahkan Wajib Pajak, Bapenda Kota Makassar Siapkan Aplikasi PAKINTA

Firman menjalani seleksi dari seluruh peserta di dunia. Seleksi-dilakukan sejak Februari. Kemudian,dilanjutkan dengan pelatihan secara zoom sejak April dan Mei 2022 lalu.

“Jadi saya ke sana (USA) memenuhi undangan itu mulai 11 hingga 22 Juli 2022. Kami di undang bersama 15 orang di seluruh dunia. Kami mewakili Indonesia,” ucapnya.

Menurut Firman, ada 11 orang Wali Kota dan 4 pejabat setingkat Kadis dan Asisten yang mendapat undangan. Mereka juga di beri pemahaman soal demokrasi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Paparkan Pemulihan Ekonomi Makassar, Firman Pagarra Menjadi Narasumber di Bilateral FGD

“Salah satunya pertemuan untuk memberikan pemahaman demokrasi kepala daerah se-dunia. Kita tahu beberapa tahun lalu ada pemilihan kotak kosong di Makassar dan itu salah satunya kami di lirik,” terang Firman.

Mantan Kabag Humas Pemkot Makassar ini juga akan memperkenalkan perkembangan dan program Pemerintah Kota Makassar di Amerika Serikat. Salah satunya, Makassar Metaverse.

“Kami menyampaikan di tahun ini di bidang pendapatan daerah aplikasi berbasis digital. Seperti digitalisasi pajak. Setidaknya Makassar mencoba tidak offline lagi, tapi kita gunakan sistem online,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button