BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID — Inspektorat Daerah Kabupaten Bulukumba menggelar Workshop Coaching Clinic Keuangan OPD dan Penyusunan Risk Register OPD lingkup Pemkab Bulukumba di Same Resort Hotel Bira, Kecamatan Bontobahari, Senin, 14 November 2022.
Workshop Coaching Clinic Keuangan OPD,dilaksanakan selama tiga hari yaitu 14 sampai 16 November 2022, yang-diikuti oleh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Camat se Kabupaten Bulukumba.
“Peserta workshop sebanyak 74 orang, terdiri dari Pimpinan OPD dan Kasubag Program lingkup Pemkab Bulukumba,” kata Sekretaris Inspektorat Daerah, Muh Nur Jalil dalam laporannya.
Baca Juga:Â Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Bulukumba Kembali Meriah Pasca Covid-19
Ia mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan workshop, yaitu meningkatkan kompetensi ASN khususnya Pimpinan OPD dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah. Meningkatkan pemahaman peserta dalam penyusunan register resiko pada OPD.
“Kemudian meningkatkan pemahaman peserta dalam penyusunan rencana tindak pengendalian resiko. Serta meningkatkan pemahaman peserta tentang kematangan manajemen resiko pada OPD,” jelas Nur Jalil.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf yang membuka workshop meminta agar seluruh OPD memastikan program tepat sasaran yang manfaatnya dapat-dirasakan masyarakat.
Baca Juga:Â Pilkades di Bulukumba Tuntas, Kadis PMD: Cakades Terpilih-Dilantik Desember
“Kalau habisin anggaran tidak ada temuan, apakah itu intinya?. Selama ini, apakah program itu di rasakan kualitas dan manfaatnya? Saatnya, kita sama-sama pastikan bahwa program itu berkualitas dan bermanfaat,” ujarnya.
Karena itu, bupati berlatar pengusaha ini mengajak seluruh OPD untuk sama-sama berbenah. Sekaligus merubah hal-hal yang kurang baik dan kolaborasi memajukan Bulukumba. Sebab tanpa kolaborasi, kemajuan daerah akan sulit tercapai.
“Saya minta kepada saudaraku semua agar betul-betul bekerja dengan niat baik dan ikhlas. Anggap semua pekerjaanta adalah ibadah,” katanya.
Baca Juga:Â Peringati HKN ke 58, RSUD Bulukumba Gelar Jalan Santai
Selain itu, Andi Utta sapaan akrab Bupati menyampaikan untuk memperkuat sistem pengendalian interen-diharapkan dapat lebih maksimal. Menciptakan budaya pengawasan, sehingga tindakan-tindakan yang beresiko dapat di deteksi sejak dini.
Karena itu, peran dan fungsi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Inspektorat tidak hanya untuk mencari kelemahan atau kesalahan.
Melainkan harus berperan sebagai mitra kerja, penjamin mutu pemerintah daerah. Untuk memudahkan setiap OPD dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatan secara efektif dan efisien. Serta memastikan program kegiatannya memiliki manfaat. (*)