PALU, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kota Palu/ Pemkot Palu terus mengintensifkan gerakan pencegahan HIV/AIDS bersama sejumlah NGO (Non Government Organisation).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham, S.Kep, M.Kes, mewakili Wali Kota pada pertemuan Triwulan SSR dan Stakeholder Ouarterty Meeting, di RM Ayam Penyet RIA Jl. Gatot Subroto, Jumat (25/11/2022).
Pertemuan yang-diinisiasi oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan Sulawesi Tengah (YLBH APIK Sulteng)-diikuti sejumlah OPD terkait. Yakni Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Pariwisata Kota Palu, Dinas Kesehatan Kota Palu, DP3A Kota Palu; Satuan Tugas Pol PP Kota Palu, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Palu Kelurahan Taipa; Kelurahan Pantoloan Maspa (Koalisi Perempuan Indonesia Sulteng) SSR YLBH APIK Sulteng dan PL PSP Kota Palu.
Plt. Kadinkes Kota Palu Ilham, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pihak YLBH APIK Sulteng. Yang telah menginisiasi kegiatan ini sehingga terlaksana dengan sukses.
Dia mengaku Pemkot Palu sangat intens melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulan HIV/AIDS. Terutama bersinergi dengan semua lembaga dan NGO yang ada. “Kami melibatkan teman-teman NGO terus mengintensifkan gerakan pencegahan HIV/AIDS di Kota Palu,” katanya.
Baca Juga:Â Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Palu, Hadianto Rasyid Minta Tepat Sasaran
Dalam gerakan ini, pihaknya memandang penting meningkatkan kebersamaan dari pemerintah dan semua stakeholder. Untuk melakukan percepatan pencapaian program HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS).
“Ini kami lakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS dan PIMS. Serta menormalisasi isu HIV/AIDS agar masyarakat memiliki persepsi yang positif. Dan dapat menurunkan stigma dan diskriminasi. Dan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya tes VCT dan pengobatan ARV bagi ODHA sejak dini,” tuturnya.
Ilham menambahkan, untuk menyempurnakan sosialisasi pecegahan HIV/AIDS,diperlukan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat. Untuk bersama-sama mengendalikan HIV/AIDS.
Hal senada, Ichsan dari YLBH APIK Sulteng mengatakan peran dari pihaknya adalah salah satu lembaga Sub-Sub Recipient (SSR) pengelola program HIV. Mereka dapat sokongan dari The Global Fund (GF) yang bekerja di wilayah Kota Palu pada kelompok populasi Pekerja Seks Perempuan (PSP).
“Percepatan penemuan kasus melalui penjangkauan dan rujukan pada kelompok PSP. Sehingga di laksanakanlah giat pertemuan Triwulan SSR dan Stakeholder Ouarterty Meeting,” ujarnya.
Baca Juga:Â KEK Palu Tawarkan Kemudahan, Wali Kota Hadi Ajak Investor Berinvestasi
Ichsan menambahkan, program penanggulangan HIV pada kelompok PSP dengan dukungan dana GF, tetap berlanjut di periode tahun 2022 sampai Desember 2023.
Saat ini Indonesia AIDS Coalition menjadi penerima hibah utama (Principal Recipient atau PR). Sebagai PR Nasional Program Penanggulangan HIV pada kelompok PSP, IAC telah memilih tiga Sub Recipient (SR) yang akan mengkoordinir tiga wilayah region.
Yayasan Kerti Praja (YKP) menjadi salah satu SR yang mengkoordinir SSR. Yang bekerja di tingkat distrik yang salah satu wilayahnya yaitu Kota Palu dan Kota Kendari.
“YLBH APIK Sulteng menjadi SSR untuk distrik Kota Palu dan Kota Kendari. Maka dari itu, YLBH APIK Sulteng melakukan kerja-kerja untuk mendukung program pencegahan HIV AIDS,” kata Ichsan.
Di dua distrik ini, YLBH APIK mengelola penjangkauan berbasis komunitas baik ke layanan mobile dan statis. Juga, koordiinasi dengan lintas instansi. Serta kegiatan lain yang relevan mencapai tujuan besar Eliminating the AIDS’s Pandemic in Indonesia by 2030.
Baca Juga:Â Bappeda Kota Palu Dorong Penguatan Terkait Penyusunan Dokumen Perencanaan
Relevansi kegiatan terhadap program ini, katanya sebagai upaya pencegahan HIV menjadi tugas bersama pemerintah. Dan lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat atau komunitas yang menjadi kunci keberhasilan program.
“Guna menyatukan pandangan serta dukungan bersama, maka-diperlukan koordinasi dan kolaborasi serta harmonisasi semua pihak tersebut. Untuk itu sangat perlu-dilakukan pertemuan rutin triwulan antara SSR dengan dinas terkait,” jelasnya.
Tujuan pertemuan ini, untuk mendorong komitmen pemerintah lokal terhadap program HIV pada kelompok PSP di level Kota Palu. Khususnya membuka area baru di Kelurahan terujung.
“Menyusun rencana exit strategy penjangkauan dan rujukan PSP di tahun 2023. Hasil yang ingin kita capai, adanya komitmen pemerintah lokal. Terhadap program HIV pada kelompok PSP di level kota Palu, khususnya membuka area baru di kelurahan terujung,” kata dia lagi.
Selain itu, rencana exit strategy penjangkauan dan rujukan PSP di tahun 2023 bisa tersusun rapi. “Metode kegiatan selama ini, dengan diskusi dan tanya jawab yang berjalan secara offline. Dengan mengikuti protocol Covid-19 dan kebijakan PPKM Kota Palu,” pungkasnya. (*)