NewsSulsel

Pj Gubernur Bahtiar Ajak Petani Desa Mattiro Walie Tingkatkan Kesejahteraan dengan Budidaya Pisang

BONE, NEWSURBAN.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengajak masyarakat atau petani Desa Mattiro Walie, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, meningkatkan kesejahteraannya melalui program budidaya penanaman pisang cavendish, sukun, dan nangka madu.

Bahtiar menjelaskan, untuk bisa membantu sebuah daerah bisa tumbuh secara ekonomi, harus ada komoditi yang menjadi daya tarik investor. Khususnya di Kecamatan Bontocani, Desa Mattiro Walie.

Setelah ada lahan pisang cavendish 1.000 hektare, di pastikan akan di dukung kepastian pasar. Baik kebutuhan lokal, pasar industri dan pasar ekspor.

Baca Juga: Warga Mattiro Walie Terharu Pertama Kali-Didatangi Gubernur Sulsel

“Saya canangkan program penanaman pisang cavendish dan ini seluruh Sulawesi Selatan dengan luas lahan 500.000 hektare dan 1 miliar pohon,” ungkapnya.

Kendati demikian, Pj Gubernur Sulsel menjelaskan, secara aturan apapun yang menjadi tujuan di sektor pertanian, harus memiliki sumber air terlebih dahulu.

“Kalau kita bicara apapun soal pertanian pasal satunya adalah air. Apalagi empat bulan pertama pertumbuhan tanaman pisang cavendish sangat membutuhkan air,” katanya.

Baca Juga: Pj Gubernur Bahtiar Target Sulsel Jadi Provinsi Pertama Bebas Inflasi Cabai

Sementara itu, Warga Desa Mattiro Walie, Fajar Rudin (51), menyampaikan jika di desanya kerap ada serangan babi di malam hari, dan monyet di siang hari, sehingga menjadi tantangan dalam budidaya pisang ini.

“Ini tanaman pisang bagus Bapak Gubernur, tapi di sini monyet dan babi itu tantangan yang sangat besar,” kata Fajar.

Warga Bontocani lainnya, Asdar (43), menyampaikan terimakasih kepada Pj. Gubernur Sulsel atas inisiatifnya mencanangkan budidaya pisang cavendish, sukun dan nangka madu tersebut.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak Gubernur sudah mau hadir di kecamatan kami. Kami setuju dengan budidaya pisang cavendish ini. Semoga ini bisa mengubah ekonomi kami, tapi tanah kami sering terjadi longsor,” ujarnya.

Baca Juga: Pj Sekda Sulsel Terima Edutolia Education, Bahas Pameran Pendidikan Gratis Perguruan Tinggi Turki di Makassar

Kedatangan Pj Gubernur Bahtiar juga di manfaatkan warga lainnya, Hasbi, untuk melaporkan kondisi pendidikan di daerah tersebut. Pasalnya, sejauh ini angka putus sekolah sangat tinggi di sebabkan infrastruktur, seperti jaringan dan infrastruktur jalan.

“Kami sangat berharap dan berterimakasih kalau bisa di bantu jaringan dan sekolah kami. Karena kalau kami mengikuti ujian, kami ikut di luar kecamatan kami,” tuturnya.

Sebagai tim pengajar, ia mengaku sudah bertahun-tahun mengurus Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap Bontocani, Kabupaten Bone.

“Kami sangat jauh dari kemajuan. Kami harap bagaimana supaya ada jaringan internet di sini,” imbuhnya. (*)

Cek berita dan artikel lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button