BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID — Penanganan untuk cegah Stunting tidak melulu hanya dengan pemberian asupan gizi kepada anak yang terindikasi Stunting.
Dalam penurunan Stunting, ada 2 intervensi yang bisa di lakukan. Yaitu intervensi sensitive atau tidak langsung dan intervensi spesifik atau secara langsung.
Intervensi sensitive sifatnya lebih terencana melalui penyediaan sarana air bersih, jamban sehat dan sanitasi.
Baca Juga:Â Dinas Kominfo Bulukumba Gelar Sosialisasi untuk Perkuat Peran PPID dalam Layanan Informasi
Upaya ini di lakukan untuk menghindari warga dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Yang rentan berdampak pada penyakit cacingan.
“Jadi salah satu faktor penyebab anak jatuh stunting karena pola hidup yang tidak sehat. Bukan hanya karena kekurangan gizi,” ungkap Kepala Kadis DP2KBP3A dr Wahyuni.
Karena itu, lanjut mantan Kadis Kesehatan ini, selain memberikan asupan gizi, pihaknya juga membagikan jamban. Dan pembuatan sanitasi kepada warga atau keluarga yang rentan mengidap stunting sebagai bentuk pencegahan.
Baca Juga:Â Satpol PP Damkar Bulukumba Tertibkan Baliho
Dia katakan ada 622 unit jamban di bagikan di 11 desa dan 1 kelurahan se Kabupaten Bulukumba. Khusus di Kelurahan Matekko ada 50 unit yang di serahkan secara simbolis oleh Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat pelaksanaan kegiatan Gempur Stunting.
“Daerah pesisir harus sehat. Jaga kebersihan, lingkungan dan pantai. Bulukumba destinasi wisata. Tolong kita jaga, jangan buang air di sembarang tempat,” pinta Andi Utta.
Untuk di ketahui ‘Gempur Stunting’ atau Gerakan Masyarakat untuk Penanganan Urusan Stunting di pusatkan halaman Kantor Camat Gantarang, Selasa, 27 Desember 2022. Usai launching, ada aksi parade motor mendistribusikan paket gizi ke lokasi sasaran.
Baca Juga:Â Permainan Kelompok Istri Kades-Lurah di Bulukumba Seru
Launching ini, di laksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bulukumba.
dr. Wahyuni mengatakan bahwa parade motor merupakan aksi kolaborasi yang terdiri dari personel TNI, penyuluh KB, serta beberapa mahasiswa.
“Aksi parade motor ke rumah sasaran dalam mendistribusikan paket gizi yang bersumber dari bapak asuh dan bunda asuh stunting,” katanya.
Wahyuni menjelaskan, sebenarnya mengantarkan paket gizi ke rumah sasaran sudah berjalan selama ini. Hanya saja, baru hari ini dilaksanakan aksi kolaborasi secara bersama-sama dalam bentuk parade motor.
Baca Juga:Â Dekranasda Bulukumba Gelar Zikir Akhir Tahun
Lebih lanjut Wahyuni menguraikan bahwa gempur stunting merupakan aksi penanganan stunting. Dan puncak dari tahapan-tahapan program percepatan penurunan stunting, baik melalui 8 aksi konvergensi di bawah koordinasi Bappelitbangda,Dinkes dan PMD maupun tahapan melalui Rencana Aksi Nasional (RAN PASTI) yang-dikoordinir oleh BKKBN melalui DP2KBP3A.
“Aksi gempur stunting ini juga merupakan aksi dari hasil kegiatan audit kasus stunting. Di mana kegiatan ini adalah kegiatan mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa,” jelas Wahyuni.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengapresiasi aksi Gempur Stunting tersebut. Hanya saja, Andi Utta sapaannya meminta agar program itu betul-betul berefek dan tepat sasaran.
Baca Juga:Â Lapas Bulukumba Kembangkan Pembuatan Batu Bata Merah, Tingkatkan Produktivitas WBP
“Ini inovasi yang sangat bagus. Tapi tolong di kerja bukan di cerita. Harus jelas indikatornya, seperti apa jalannya untuk meminimalkan stunting,” katanya.
Sekadar di ketahui, launching gempur stunting juga di hadiri oleh Wabup Andi Edy Manaf sekaligus sebagai Ketua Tim Kabupaten Percepatan Penurunan Stunting. Hadir pula beberapa Kepala OPD, Camat, hingga Kepala Desa.
Di sela-sela launching, Bupati menyerahkan secara simbolis paket sembako, bibit unggul berupa sukun dan mangga. Kemudian penyerahan paket gizi kepada keluarga beresiko stunting, penyerahan bibit sayur, beras, kado pernikahan kepada pasangan calon pengantin, kartu identitas anak dan lainnya. (*)