BONE, NEWSURBAN.ID — Kabupaten Bone masuk daerah termiskin dari sembilan yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, akhir Desember 2022.
Bone masuk daerah termiskin menjadi perhatian sejumlah kalangan. Mereka menilai sebuah tamparan bagi pemerintahan Tafa’dal jilid dua.
“Kabupaten Bone tak pantas menyandang status daerah termiskin. Apa yang kurang dari kita, potensi tambang ada, laut ada sektor pertanian lebih-lebih, kalau masih saja termiskin berarti ada yang tak beres dengan pimpinan kita,” ungkap aktivis Pemuda, Muis.
Baca Juga: Hindari Kemacetan di Kappang, Kapolres Bone Imbau Warga Lewati Jalan Alternatif Lain
Muis juga menyoroti, Bone masuk kabupaten termiskin namun di satu sisi mobil dinas yang dipakai pejabatnya termasuk kategori termahal jika dibanding pejabat-pejabat di Sulsel.
“Daerah kita masuk termiskin, tapi kalangan pejabatnya punya mobil dinas yang harganya fantastis,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Bone H. Andi Fahsar M. Padjalangi tak menapik adanya informasi tersebut. Menurutnya dengan adanya berita ini tentu ada Indikator yg mereka gunakan.
“Tapi saya mau mengatakan bahwa apakah kita betul melihat situasi dan kondisi kemiskinan itu betul terjadi di Bone,” ungkapnya saat di temui Kamis 23/3/2023.
Baca Juga: Cegah Stunting di Bone, Brimob Yon C Bagikan Makanan Penambah Gizi Balita dan Bumil
Lanjut Bupati dua priode ini dengan jumlah begitu fantastis. Menjadi persoalan mungkin karena Indikator indikator yang menjadi, bagian yang susah-dipisahkan dengan masyarakat Bone.
“Contoh sebagian warga yang masih berpenghuni rumah kayu dengan rumah permanen sy kira ini banyak,” kata Andi Fahsar.
Untuk itu kita lihat tingkat kehidupan masyarakat sampai sejauh mana, susah benar atau tidak, kami juga memahami pihak BPS sejauh ini telah melakukan survei tentu juga ada dasarnya.
“Saya mau kembali melihat kondisi keadaan masyarakat Bone semiskin itu atau separah itu kah. Alhamdulillah selama ini kita tidak pernah dengar ada orang Bone yang kelaparan memang ada yang susah tapi tidak separah itu,” tambahnya.
Baca Juga: Kajati Sulsel Minta Pemda Bone Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak
Berdasarkan data rilis BPS Sulsel akhir Desember 2022 terdapat sembilan daerah di Sulsel dengan angka kemiskinan di atas 10 persen. Yakni, Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Luwu, Luwu Utara, Enrekang, Tana Toraja, Kepulauan Selayar, Toraja Utara dan Bone.
Sementara Kabupaten Sinjai sendiri persentase penduduk miskin di tahun 2022 yakni 8,80 persen dari total penduduknya.
Hal ini menunjukkan penurunan di banding tahun sebelumnya yakni 8,84 persen pada tahun 2021 dan 9,00 persen pada tahun 2020. (fan)