KENDARI, NEWSURBAN.ID — Seorang perawat yang berkerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Elking mendapatkan perlakukan kekerasan oleh keluarga pasien.
Kekerasan yang dialami korban terekam Closed Circuit Television (CCTV) di dalam ruangan Intensive Care Unit (ICU), Rabu 24 Mei 2023, sekira pukul 23.00 Wita. Hingga korban melaporkan pelaku ke Polresta Kendari, Kamis 25 Mei 2023.
Kejadianya ini berawal, seorang pasien perempuan berusia 51 tahun datang di RSUD Kendari kondisi kritis. Pasien tersebut masuk dan-dirawat di ruang IGD dengan tanda tanda gejala gagal napas.
Elking yang menjaga bersama rekan-rekan sejawat bertugas di malam hari. Elking menjelaskan, pasien diterima dari petugas jaga sore hari dengan kondisi telah menggunakan alat bantu.
Baca juga: Diduga Palsukan Dokumen, Dua Warga Polisikan Eks Wali Kota Kendari
Sebelumnya itu, lanjut Elking, keluarga pasien sempat meminta izin untuk memberikan makan. Namun pihak medis tidak memberikan izin, sebab bisa memperparah keadaan korban.
Tak lama kemudian, kondisi pasien makin memburuk, bahkan mengalami henti napas dan henti jantung. Saat itu, pihak rumah sakit berencana akan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) tetapi keluarga pasien menolak.
Perawat pun melakukan perekaman elektrokardiogram (EKG) dan hasilnya, pasien-dinyatakan meninggal dunia. “Kami sudah sampaikan ke keluarga pasien hasil EKG itu. Kami langsung meminta izin kepada keluarga pasien untuk melepas alat-alat bantunya,” ujarnya.
Baca juga: Perda Perlindungan Perawat, Andi Suhada: Lantaran Sering dapat Perlakuan Kekerasan Saat Bertugas
Setelah itu, Elking membereskan alat medis yang-dikenahkan oleh pasien. Bukannya rasa hibah-diterima oleh Elking, tapi mendapatkan bugem bentah oleh keluarga pasien. Hingga korban mengalami pusing dan sakit di wajah.
Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman membenarkan kejadian pemukulan terhadap salah seorang perawat. “Benar, kejadian itu tadi pagi seorang perawat yang di pukuli itu,” ujarnya saat-dikonfirmasi Kamis 25 Mei 2023.
Atas insiden itu, perawat yang menjadi korban penganiayaan itu mengalami gangguan pendengaran. “Atas kejadian ini, korban melaporkan pelaku ke Polresta Kendari,” ungkapnya. (*)