NewsPendidikanSulsel

Diknas Gowa Bersama Bunda PAUD Sosialisasikan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan

GOWA, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa terus melakukan Sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Kali ini, Diknas menggandeng Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan yang juga selalu Bunda PAUD Kabupaten Gowa untuk mensosialisasikan Upaya Mendorong Partisipasi Orang Tua dan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Pembinaan, Penyelenggaraan dan Pengembangan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di TK Aisyiyah Sungguminasa, Sabtu (26/8).

Priska menuturkan, kegiatan ini tidak lain bertujuan untuk mendorong partisipasi orang tua dalam mendukung penyelenggaraan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Baca Juga: Adnan Harap Pelaksanaan Pemilu di Gowa Kembali Torehkan Prestasi

“Kegiatan ini bertujuan untuk kami mengajak dan mendorong orang tua mendukung program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan,” kata istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ini.

Selain itu, Priska juga menjelaskan, maksud dari program transisi PAUD ke SD itu adalah untuk memastikan. Bahwa proses belajar mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.

Sementara itu, Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Harianti menjelaskan, sejauh ini Dinas Pendidikan telah melakukan sosialisasi. Dengan mengeluarkan surat edaran terkait transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Baca Juga: Semarakkan HUT Ke-78 RI, TP PKK Gowa Gelar Aneka Lomba

“Dimana isi dari surat edaran tersebut adalah bahwa satuan pendidikan perlu melakukan tiga hal. Yaitu yang pertama menghilangkan tes Membaca, Menulis dan Berhitung (Calistung) dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam surat edaran juga jelas tertera bahwa satuan pendidikan wajib menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru. Baik di PAUD maupun di SD selama 2 minggu pertama. Dan yang ketiga menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan pondasi anak. Yang di bangun secara continue dari PAUD hingga kelas dua pendidikan dasar.

Tidak hanya itu, Harianti mengatakan, jika Program Transisi PAUD ke SD ini penting agar dapat mengakhiri miss konsepsi. Yang selama ini beredar di masyarakat bahwa kemampuan yang di bangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada Calistung. Dan di anggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.

Baca Juga: Hadirkan Pangan Sehat Seimbang dan Aman Dalam Keluarga, TP PKK Gowa Gelar Lomba Cipta Menu B2SA

“Selain itu bahwa orang tua selama ini bangga kepada anaknya yang usia PAUD jika anak tersebut sudah lancar membaca. Lancar berhitung saat memasuki kelas Sekolah Dasar di kelas awal. Hal-hal inilah yang perlu di hilangkan dari pemikiran orang tua,” tuturnya.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, di harapkan Program Transisi PAUD ke SD bisa lebih di pahami oleh para orang tua siswa. Dan tidak lagi menjadikan kemampuan Calistung di usia PAUD sebagai bukti keberhasilan anak. (af/up)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button