Pengamat: Unggul dalam 3 Survei Modal Kuat Paslon MULIA Memenangi Pilwalkot Makassar
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Pengamat Politik menilai posisi unggul dalam 3 lembaga survei menjadi modal kuat bagi pasangan calon (Paslon) Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) memenangi kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024.
Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Lukman Irwan menilai keunggulan itu menjadi modal kuat MULIA memenangi perolehan suara menjelang pencoblosan pada Pilwalkot Makassar, 27 November 2024.
“Sesungguhnya (hasil survei) menjadi modalitas yang kuat bagi paslon nomor 1, Pak Appi dan Ibu Aliyah. Mereka menjadi paslon yang memiliki potensial menang di tanggal 27 (November) itu lebih besar daripada paslon lainnya,” ujar Lukman, Kamis (31/10/2024).
Baca Juga:Â Pasangan INIMI Lebih Paham Kebutuhan Anak Muda Makassar
Menurutnya, potensi menang itu akan terwujud jika MULIA mampu menjaga suara pemilih yang telah ada saat ini. Kata dia, MULIA juga masih memiliki peluang besar untuk merebut suara dari undecided voters atau pemilih yang ragu atau sewaktu-waktu mengubah pilihannya.
“Lazimnya dalam proses survei itu kan akan memotret juga bahwa undecided voters itu, masih jumlahnya dalam komposisi yang besar. Undecided voters ini juga sangat menentukan. Mereke ini juga bisa adalah pemilih yang sudah menentukan pilihan tapi masih kemungkinan berubah suara pilihannya,” jelasnya.
Karena itu, menurut Lukman, ini menjadi peluang bagi setiap paslon untuk merebut suara dari undecided voters. Termasuk pasangan MULIA. Jika MULIA bisa memanfaatkan itu, maka potensi menang akan semakin besar.
“Tapi bagi paslon lain akan terbuka kemungkinan juga ketika mampu pengaruhi suara-suara yang masih undecided voters ini. Tentunya bisa menjadi pendongkrak elektabilitas sehingga bisa menyaingi paslon (MULIA) yang sementara leading saat ini,” katanya.
Baca Juga:Â Peduli Masyarakat, Seto-Rezki Bantu Korban Kebakaran di Baji Gau
Menuju hari pemilihan, masyarakat akan semakin memperhatikan kemampuan para calon, melalui gagasan, ide, maupun program yang mereka tawarkan. Menurutnya, debat kedua ini, menjadi momentum untuk memaksimalkan performanya untuk merebut suara masyarakat.
“Debat kedua ini, menjadi momentum kunci bagi setiap para paslon memaksimalkan potensi untuk meraih suara-suara undecided voters ini terutama,” ujarnya.
Mendapatkan limpahan suara lanjut dia, juga termasuk dari para pendukung paslon lain. “Tentunya dengan kemampuan merasionalkan program, mampu berkomitmen terhadap janji politik. Kemudian, mampu kemudian memiliki narasi panggung yang betul-betul memahami masalah yang terjadi di Kota Makassar,” sambungnya.
Lukman juga menyoroti hasil survei Lembaga Celebes Research Center (CRC) yang memotret alasan tertinggi warga dalam memilih wali kota, yakni ingin ada perubahan. Menurutnya, hal itu menjadi antitesis dari kepemimpinan sebelumnya.
Baca Juga:Â Tim Pemenangan Klaim Tren Survei Pasangan Sehati Terus Melejit
“Masyarakat artinya membutuhkan dengan potret lebih besar menginginkan perubahan. Asumsinya bahwa masyarakat Kota Makassar ingin ada perubahan-perubahan, khususnya dalam konteks kepemimpinan di Kota Makassar,” tambahnya.
Lukman menuturkan jika pasangan MULIA mampu menyampaikan programnya dengan bahasa yang mudah-diterima masyarakat. Hal itu pun dia nilai menjadikan penilaian masyarakat terhadap kepemimpinan yang baru.
“Makanya saya bilang debat kandidat itu tidak boleh-dipandang remeh oleh setiap paslon. Karena di situ masyarakat akan melihat, masyarakat akan menilai mana figur-figur paslon yang punya program. Paslon, yang punya kemampuan untuk betul-betul merasionalkan dan mampu memahami masalah yang-dihadapi masyarakat tingkat bawah,” terangnya.
Sebagai informasi, Lembaga CRC merilis hasil surveinya satu bulan jelang pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar. Survei pada periode 2-4 Oktober itu, memotret sampel 400 responden yang tersebar di 15 kecamatan.
Baca Juga:Â Paslon Amri-Rahman Dapat Nomor Urut 4 Pilwalkot Makassar
Survei tingkat elektabiltas 4 paslon di Pilwakot Makassar itu,dirilis Senior Consultant CRC, Imam Soeyoeti di kantornya Jalan Adiyaksa, Panakkukang, Makassar, Selasa (29/10).
Hasilnya, Appi-Aliyah paling banyak-dipilih responden yakni 44,75%. Kemudian paslon nomor urut 3, Indira-Ilham (INIMI) 28,00%.
Sementara paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) 18,75%. Lalu paslon nomor urut 4, Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando 4%.
“Pemilih yang belum menentukan piilihan sudah di bawah 5 persen. Dengan demikian situasi peta elektoral gambarannya adalah Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham paling berpeluang. Akan tetapi kita tahu masih ada waktu berkampanye, memungkinkan terjadi dinamika sebelum pemilihan,” kata Imam.
Selain itu, CRC juga memotret alasan warga memilih calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilwalkot Makassar 2024. Warga mayoritas memilih paslon karena ingin ada perubahan hingga sederhana.
Baca Juga:Â Jubir Indira-Ilham: Hanya Pasangan INIMI yang Mampu Lanjutkan Program Baik Danny Pomanto
Dalam survei CRC, ada 17 alasan utama warga memilih paslon yang terpotret. Hasilnya, 32,98% karena ingin ada perubahan, dan 12,83% karena sederhana/merakyat.
Ada juga yang memilih karena meneruskan wali kota yang sekarang sebanyak 7,33%, sudah terbukti kinerja/prestasinya 7,07%. Alasan lain yakni hanya itu yang pemilih kenal 5,24%, suka dengan visi misi dan programnya 4,71%, ikut dengan pilihan keluarga 4,71%, dan pernah bertemu 4,45%.
Selanjutnya, berkarisma 2,09%, mewakili orang Bugis 1,57%, ramah 1,05%, tegas 1,05%, ganteng/cantik/penampilan menarik 0,79%, suka dengan partai pendukungnya 0,26%, serta mewakili kelompok nasionalis 0,26%. Selebihnya atau lainnya 9,16%. Sementara tidak tahu/tidak jawab 1,83%.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga merilis survei untuk Pilwakot Makassar 2024 pada periode 26 September-3 Oktober 2024.
Baca Juga:Â Seto-Rezki Ungkap Strategi Pemanfaatan Fasum-Fasus dan Rooftop untuk Wujudkan RTH
Dalam simulasi 4 paslon, elektabilitas MULIA berada di posisi teratas dengan 36,7%. Kemudian menyusul INIMI dengan 25%. Selanjutnya SEHATI meraih 18,9%. Sementara AMAN tertinggal jauh dengan meraih 3,6%.
Survei Parameter Publik Indonesia (PPI) juga merilis survei Pilwalkot Makassar dengan hasil MULIA meraih elektabilitas tertinggi. Survei ini, pada periode 3-13 Oktober 2024 dengan jumlah sampel 2.000 responden.
PPI menempatkan elektabilitas paslon nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) 39,1%. Kemudian, paslon nomor urut 3 Indira Jusuf ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) 19,9%.
Lalu, paslon nomor urut 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) 17,7%. Sementara, paslon nomor urut 4 Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) 2,0%. Adapun swing voters 21,3%. (*)