MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Setelah tiga tahun melakukan pendampingan kepada para petani dalam budidaya alpukat sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. LAZ Hadji Kalla melalui bidang community development melakukan panen perdana dari benih alpukat varietas unggul bersama para petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa pada 14 November 2024.
Kegiatan panen perdana ini di hadiri oleh Saharia selaku Kepala UPT BPP Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Muh. Syahrir selaku Kepala Bagian Kepegawaian Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa, Anwar Jama selaku Kepala Desa Tonasa Kecamatan Tombolo Pao dan Hendri Mike selaku Tim Ahli Badan Perakitan Modernisasi Pertanian Buah Tropikal, dan Muhammad Shobirin selaku Strategic Management & Marketing Division KALLA, serta rekan-rekan media dan warga desa.
Erny Rachmi Nurdin, selaku Program Manager Community Development LAZ Hadji Kalla menjelaskan program pemberdayaan petani alpukat di Desa Tonasa dimulai sejak tahun 2021. Kegiatan awal berupa pembagian 1.000 benih alpukat unggul kepada petani binaan yang di tanam di lahan seluas 6,8 Ha yang tersebar di beberapa titik.
Kemudian di lanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan budidaya alpukat mulai dari persiapan lahan, pemberian saprodi hingga pelatihan panen dan paska panen. Selain itu, petani binaan juga di berikan pelatihan dan pendampingan produksi benih alpukat unggul hingga pelatihan produksi olahan alpukat dan manajemen usaha.
Baca Juga : Kalla Institute Tawarkan Berbagai Jalur Pendaftaran Hingga Siapkan Promo Early Bird PMB Tahun Ajaran 2025-2026
“Panen kali ini alhamdulillah melebihi ekspektasi karena berhasil di panen hingga 70% dari jumlah benih pohon yang di tanam, selain itu warga desa juga telah berhasil memproduksi 2.000 benih alpukat unggul secara mandiri dengan teknik sambung pucuk, dimana benih tersebut telah di jual dan memberikan pemasukan baru bagi para petani,” jelasnya.
Anwar Jama, selaku Kepala Desa Tonasa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada LAZ Hadji Kalla yang sudah berhasil membantu para petani menjadi penangkar benih dengan keterampilan & kemahiran yang telah mendapatkan sertifikasi dari Balai Pengawasan & Sertifikasi Benih di Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan.
“Selama delapan bulan terakhir, para petani berhasil menjual lebih dari 1.200 benih alpukat dengan harga jual senilai 50 ribu rupiah per benih, ini menjadi bukti nyata program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan petani dan memberdayakan mereka secara ekonomi,” tambahnya.
Saharia, selaku Kepala UPT BPP Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao menjelaskan bahwa kontribusi LAZ Hadji Kalla kepada para kelompok tani telah memperkuat kemampuan petani dalam budidaya alpukat yang sesuai standar.
Baca Juga : Ajak Karyawan Kelola dan Investasikan Gaji, KALLA Gelar Financial Wellness Day 2024
“Kita kan mengambil semua peluang kolaborasi untuk memasarkan semaksimal mungkin penjualan buah alpukat dan benih alpukat varietas unggul kepada pihak-pihak eksternal, sehingga dari proses ini para petani alpukat bisa mendapatkan keuntungan secara berkala,” ungkapnya.
Henri selaku Tim Ahli Badan Perakitan Modernisasi Pertanian Buah Tropikal mengungkapkan bahwa LAZ Hadji Kalla telah melakukan pendampingan selama tiga tahun terus-menerus dan menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam budidaya alpukat, bahkan bantuan benih yang di berikan telah tumbuh subur.
“Sejalan dengan program ini, kami sangat senang melihat antusias para kelompok tani dalam mengikuti pelatihan-pelatihan yang di hadirkan, mulai dari pemilihan benih yang tepat, pemeliharaan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama & penyakit tanaman, serta pelatihan teknik pembenihan mandiri dengan sistem sambung pucuk,” ungkapnya.
Dari monitoring yang telah di lakukan beberapa waktu lalu, pembenihan mandiri benih alpukat varietas unggul di Desa Tonasa mulai di wujudkan. Keseriusan kelompok tani Parang Tajjurru semakin terlihat dengan senantiasa memproduksi benih alpukat varietas unggul, mendaftarkan pohon induk ke Balai Pengawasan & Sertifikasi Benih Dinas Pertanian, serta memasarkan secara intens benih hasil produksi mereka di media sosial dan di pasar-pasar tradisional setempat.
Baca Juga : Sebagai Kampus Entrepreneur, Kalla Institute Ikut Andil dalam Program Wirausaha Merdeka 2024
Dengan komitmen dari kelompok tani binaan beberapa tahun kedepan nantinya akan ada pembentukan lokasi penangkaran benih alpukat unggul, sehingga para petani alpukat baik yang ada di sekitar kawasan Malino maupun petani yang ada di daerah lain tidak perlu membeli benih alpukat unggul dari luar daerah Sulawesi Selatan jika ingin melakukan budidaya alpukat.
Program pemberdayaan petani alpukat yang di jalankan oleh LAZ Hadji Kalla di Desa Tonasa menjadi inisiasi yang berkelanjutan dan berdampak positif dalam membantu petani untuk mengoptimalkan potensi budidaya alpukat, meningkatkan pendapatan, dan membangun fondasi ekonomi yang lebih baik dimasa depan.
Melalui dukungan yang konsisten, baik dalam bentuk bantuan materiil maupun pelatihan teknis, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah secara keseluruhan sehingga daerah ini bisa kembali menjadi daerah sentra produksi alpukat di Sulawesi Selatan.
— newsurban.id (@newsurban_id) November 16, 2024
Untuk mengetahui informasi terbaru mengenai KALLA, masyarakat dapat berkunjung ke Website Yayasanhadjikalla.or.id, Instagram @YayasanKalla maupun @KallaGroup, Facebook Fanpage di Kalla Group, Twitter di @KallaGroup_ID, dan Youtube Channel di Kalla Group.