KesehatanMetroNews

Terapi Oksigen Murni di Hyperbaric Chamber RSAL Jala Ammari: Tubuh Bugar, Napas Jadi Lega

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Tahun 2022 silam menjadi awal dari pelayanan terbaru dari Rumah Sakit TNI AL (RSAL) Jala Ammari Lantamal VI Makassar. Terapi Hyperbaric Chamber, menjadi layanan terbesar RSAL Jala Ammari, sakit tipe c yang berlokasi Jalan Satando, Kota Makassar ini. Meski belum banyak yang mengetahui akan layanan itu, namun tak sedikit pasien yang sudah merasakan manfaatnya.

Rumah sakit ini, resmi membuka instalasi layanan kesehatan dan kebugaran ini untuk umum pada 2022 lalu. Tak hanya memberikan efek penyembuhan dari sejumlah penyakit, layanan ini juga berefek pada kebugaran, kecantikan dan bikin awet muda.

RSAL Jala Ammari, menjadi rumah sakit kedua di Kawasan Indonesia Timur (KTI) yang memiliki layanan terapi instalasi Hyperbaric Chamber, setelah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Hyperbaric Chamber atau kita kenal dengan Ruangan Udara Bertekanan Tinggi (RUBT). Merupakan salah satu metode pengobatan di mana seseorang bernafas dan menghirup 100% oksigen murni di dalam ruangan khusus yang bertekanan udara tinggi.

Terapi dengan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfer normal ini, menyebabkan paru-paru pasien akan menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya. Terapi ini membantu proses penyembuhan berbagai penyakit. Sementara, dari sisi estetika dan kecantikan, metode ini dapat meregenerasi sel-sel dalam tubuh dan memberikan efek kebugaran.

Baca Juga: Rumah Sakit TNI AL Jala Ammari Hadirkan Layanan Hyperbaric Chamber

Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Karumkital) Jala Ammari Lantamal VI Letkol Laut (K) dr. Suhadi, M.K.K.,AIFO.K Sp.KL mengatakan, awalnya peralatan ini, hanya untuk melayani kesehatan para penyelam dan prajurit TNI AL.

“Awalnya terapi ini hanya bagi kesehatan penyelaman. Jadi hanya bagi penyelam yang aktivitasnya di kedalaman. Terapi ini untuk mendukung prajurit TNI AL yang sedang bertugas di kapal, baik sebagai penyelam ataupun bidang lainnya. Karena terkadang membutuhkan terapi tekanan oksigen murni ini,” jelasnya.

“Alat ini sangat membantu untuk penyakit dekompresi. Salah satu upaya mengatasi keluhan ini adalah kita masukkan dalam Hyperbaric Chamber untuk-diberikan tekanan tinggi di paru-parunya. Sehingga sirkulasi atau proses respirasinya bisa berlangsung baik,” tambah dr. Suhadi.

Hyperbaric Chamber berkapasitas 8-10 pasien dalam setiap kali pengoperasian, dengan durasi antara 15 menit hingga 30 menit persesinya untuk terapi ringan.

Dokter Suhadi berharap fasilitas Hyperbaric Chamber ke depan tercover BPJS Kesehatan sehingga lebih bisa melayani masyarakat lebih banyak.

Baca Juga: Wartawan Juga Harus Sehat, Danlantamal VI Ajak Insan Pers Olahraga Fun Shooting

“Harapan kita, pemanfaatan alat ini bisa secara maksimal dan tak hanya pada satu bidang. Karena kemampuan alat ini untuk membantu penyembuhan berbagai macam penyakit. Termasuk kebugaran dan estetika. Kita juga berharap dari layanan ini akan memberikan dampak positif keberadaan RSAL Jala Ammari bagi masyarakat kota Makassar,” paparnya.

Di sela Olahraga Fun Shooting dan Coffee Morning Insan Media di Lapangan Tembak Lantamal VI Makassar, dr. Suhadi menjelaskan, alat Hyperbaric Chamber ini hanya ada dua di Makassar di RSAL Jala Ammari dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.

Dia mengatakan bahwa awalnya, terapi ini hanya untuk penyelam yang mengalami gangguan setelah menyelam, seperti kelumpuhan atau pusing.

Kini, terapi oksigen hiperbarik berkembang menjadi solusi berbagai masalah kesehatan. Mulai dari diabetes, stroke, vertigo, hingga migrain. Bahkan orang sehat pun bisa mencoba untuk meningkatkan stamina dan kebugaran.

“Pasien berada dalam tekanan setara 14 meter di bawah laut, menghirup oksigen 100 persen selama 90 menit, dalam tiga sesi. Ini berbeda dengan udara biasa yang hanya mengandung 21 persen oksigen,” jelas dr. Suhadi.

Baca Juga: Danlantamal VI Makassar dan Kepala Perum Bulog Sulselbar Jalin Sinergitas Dukung Swasembada Pangan di Sulsel

“Dengan tekanan tinggi, oksigen dapat berfungsi sebagai antibiotik alami, anti peradangan. Dan memperbaiki pembuluh darah,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa manfaat dari terapi ogsigen hiperbarik ini paling banyak-dirasakan pasien pasca stroke. Kemudian pasien diabetes atau kencing manis.

Dengan terapi ini, penyembuhan luka bisa cepat. “Kenapa orang diabetes bisa cepat sembuh dengan terapi ini? Karena orang kalau masuk di terapi hiperbarik itu menyebabkan kadar gula turun,” katanya.

Berapa kali harus tetapi? Mayor Suhadi menjelaskan bahwa itu tergantung jenis penyakit dan tingkatannya. Jika terapi hiperbarik untuk kebugaran saja, minimal tiga kali berturut-turut.

Kenapa untuk kebugaran harus tiga kali? Karena titik akumulasi oksigen di dalam tiap orang berbeda-beda. Ada yang hari kedua atau ketiga baru bisa merasakannya.

Baca Juga: Percepat Pembangunan di Daerah Terpencil, Lantamal VI Berangkatkan Prajurit TMMD ke-124 TA 2025 di Wilayah Provinsi Sulsel

“Tapi ada juga yang benar-benar capek, malamnya sudah merasakan manfaatnya dari tetapi ini. Tetapi, kalau penyakit klinis, itu tergantung jenis klinisnya. Kalau lukanya lebar, butuh waktu lama. Tapi kalau kecil, maka juga tidak lama,” terangnya.

Sekarang ini, ada 15-20 orang per hari yang datang melakukan terapi. Hanya saja, BPJS Kesehatan belum mengkover terapi ini.

“Itulah kendala kami di sini. Sedangkan pelayanan ini pasti orang harapnya dengan dukungan BPJS,” ungkapnya.

Sejak tahun 2023, kata dia, sudah pihaknya melakukan pendekatan kepada Kemenkes dan BPJS agar terapi oksigen hiperbarik ini bisa masuk. “Semoga nantinya bisa terlaksana supaya masyarakat luas bisa memanfaatkan layanan ini,” harapnya.

Manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik

Sejumlah pasien, terutama pasien telah merasakan manfaat besar dari terapi ini. Tidur menjadi nyenyak. “Karena stroke itu biasanya tidur terganggu,” ungkapnya.

Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) merupakan terapi klinis dan penunjang medis dengan pemberian Oksigen murni sebagai media napas dalam ruangan berbentuk tabung dengan tekanan lebih dari 1 ATA (Atmosphere) atau 14.7 psi (pounds per square inch) adalah tekanan yang sama dengan tekanan atmosfer normal di permukaan bumi. Berikut manfaatnya:

Terapi Utama
– Penyakit Penyelaman (Decompression sickness dan Arterial Gas Emboli)
– Keracunan gas ( CO, HCN, H2S)

Terapi Penunjang Klinis
– Luka DM ( Gangren Diabetikum dan Ulcus Diabeyikum)
– Gangguan Syaraf ( Stroke dan neuropati)
– Gangguan Telinga ( Telinga berdenging dan Tuli mendadak)
– Gangguan Keseimbangan (Vertigo dan Migrain)
– Penyempitan pembuluh mata
– Luka yang sulit sembuh (Osteomielitis, crush injury, luka bajar, luka pasca operasi, compartement syndrom dan transplantasi)

Non-Terapi
– Kebugaran dan Kesehatan (meningkatkan kadar O2, mempercepat recovery, meningkatkan jaringan kolagen untuk kelenturan dan kecantikan kulit). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button