
PALU, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid melakukan pertemuan dengan seluruh driver beserta pengelola Bus Transpalu pada Sabtu (16/08/2025) di Ruang Rapat Bantaya, Kantor Wali Kota Palu, membahas optimalisasi moda transportasi publik.
Pertemuan tersebut membahas evaluasi serta penguatan layanan transportasi perkotaan melalui skema Buy The Service (BTS).
Dalam arahannya, Wali Kota Hadianto menegaskan bahwa penyediaan moda transportasi publik merupakan kewajiban pemerintah sesuai amanat undang-undang.
“Ini kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Kita tidak menunggu Palu macet dulu baru bertindak. Justru lewat BTS ini kita siapkan lebih awal. Sekaligus membuka peluang kerja, dan ini harus kita syukuri dengan cara saling menguatkan,” ujar Wali Kota Hadianto.
Baca Juga:Â Wakili Wali Kota, Kadistan Pangan Palu Hadiri GPM Polri-Bulog di Mako Brimob Polda Sulteng
Wali kota juga menyoroti kedisiplinan para pengemudi dalam mengoperasikan bus.
Wali kota meminta agar seluruh driver mematuhi aturan standar. Termasuk kecepatan bus yang wajib berada di bawah 50 km/jam, penggunaan jalur kiri. Serta kewajiban berhenti di titik pemberhentian resmi.
“Kita akan membangun 30 halte dan sekitar 100 bus stop. Untuk sementara, saya minta PT. Bagong membantu pemerintah dengan memasang umbul-umbul atau tanda di 130 titik bus stop, supaya para supir tahu di mana harus berhenti. Setiap bus wajib berhenti di titik itu minimal 30 detik, ada atau tidak ada penumpang. Ini, sebagai bentuk edukasi,” jelas wali kota.
Selain itu, Wali Kota Hadianto mengingatkan para driver untuk tidak melakukan aksi saling mendahului atau balapan. Khususnya pada jam pulang kerja, karena berisiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Wali kota juga menekankan pentingnya kenyamanan dan keamanan penumpang sebagai prioritas utama.
Baca Juga:Â Hadiri Forum Kepala Daerah Se-ASEAN, Wali Kota Palu & Wali Kota Distrik Barat Daya Singapura Jalin Kerja Sama Intensif
“Mulai besok bus Transpalu sudah bisa masuk ke area bandara, tetap dengan kecepatan di bawah 50 km/jam. Prinsip kita jelas: penumpang harus nyaman dan aman. Ini butuh kesabaran, dan saya akan turun langsung mengevaluasi. Senin nanti saya akan ikut salah satu bus. Sekaligus memastikan titik 130 bus stop sudah terpasang,” tegas wali kota.
Wali kota juga menambahkan bahwa setiap laporan masyarakat terkait layanan Trans Palu masuk langsung ke dia.
Oleh karena itu, wali kota berharap seluruh pengelola dan driver benar-benar melaksanakan arahan yang telah dia berikan. Demi keberhasilan layanan Bus Transpalu melalui skema BTS di Kota Palu. (ysw/*)