
PALU, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama Wakil Wali Kota, Imelda Liliana Muhidin, temui massa demonstran yang berkumpul di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, pada Senin (01/09/2025).
Aksi yang mulai sekitar pukul 10.00 WITA ini di ikuti ribuan masyarakat, pengendara ojek online (ojol),. Serta mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Palu dan sekitarnya.
Dalam pertemuan terbuka itu, Wali Kota Hadianto menegaskan komitmennya untuk terus melakukan perubahan di Kota Palu. Dengan orientasi pelayanan kepada masyarakat.
“Saya merubah Kota Palu ini betul-betul berubah, pemerintahnya juga ikut berubah, melayani masyarakat. Hanya saja jangan kita beranggapan buruk terhadap pemerintah,” ujar Wali Kota Hadianto Rasyid saat temui massa demonstran bersama Imelda Liliana.
Baca Juga: Bela Diri dan Panahan Bawa Kontingen Kota Palu Juara Umum POPDA Sulteng 2025
Terkait isu pajak, Wali Kota menjelaskan bahwa tidak ada pajak khusus untuk UMKM, melainkan retribusi daerah. Yang mana telah di atur oleh pemerintah daerah yang sudah lama. Nilainya sekitar Rp3.000 per hari, dan itu pun hampir tidak pernah di pungut.
Sementara pajak 10% yang berlaku di rumah makan merupakan kebijakan mengikuti aturan pemerintah pusat. Namun wali kota membuka ruang untuk evaluasi.
Mengenai Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Wali Kota menegaskan bahwa keputusan kenaikan nilai yang di anggap hingga 1000% telah di batalkan.
Wali kota menambahkan, lonjakan tersebut hanya terjadi di beberapa zona tertentu. Seperti Kelurahan Layana Indah, akibat perubahan nilai ekonomi dari kawasan yang sebelumnya berupa hutan.
“Saya pastikan naik 1000% itu tidak ada lagi. Ini adalah bentuk perlindungan kepada masyarakat agar tidak di permainkan dengan NJOP. Hanya saja saya akui, sosialisasi dari pemerintah sangat minim, dan ke depan tidak boleh lagi seperti itu,” jelas wali kota.
Baca Juga: Luncurkan OPA Bergerak Bersama, Pemkot Palu Harap PAD Meningkat Untuk Dukung Pembangunan
Untuk menindaklanjuti aspirasi, Wali Kota Hadianto mengundang perwakilan koordinator lapangan (korlap) demonstran. Pimpinan lembaga mahasiswa kampus, dan komunitas ojol hadir dalam rapat bersama di Kantor Wali Kota pada Kamis mendatang.
Khusus bagi komunitas ojol, wali kota menjanjikan pembangunan shelter dengan fasilitas berteduh. Tempat isi daya ponsel, hingga Wi-Fi gratis pada tahun ini.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa setiap rupiah pajak yang di bayarkan masyarakat akan di gunakan untuk pembangunan Kota Palu.
“Jadi kalau di tanya, kemana pajak yang di berikan oleh masyarakat? Itu untuk perubahan Kota Palu. Tetapi sekali lagi saya sampaikan, demi Allah tidak ada keinginan saya untuk menyusahkan masyarakat,” jelas wali kota.
Baca Juga: Wali Kota Hadianto Rasyid Pertemuan dengan Driver dan Pengelola Bus Trans Palu Bahas Moda Transportasi Publik
Wali kota mencontohkan, dari 144.280 lembar surat tagihan PBB yang di terbitkan pemerintah pada tahun 2024, hanya sekitar 2.700 wajib pajak yang membayar. Meski demikian, Pemkot tidak pernah melakukan pemaksaan.
“Kita berbeda dengan daerah lain, kita ingin menunjukkan Palu sangat kondusif. Ingat dulu gempa 2018, kota kita rusak berat, dan hari ini kita perbaiki kita punya kota. da5n kita tunjukkan kita mau jaga itu,” tutup wali kota.
Pertemuan langsung Wali Kota dan Wakil Wali Kota dengan massa aksi tersebut berjalan kondusif.
Pemerintah Kota Palu menegaskan akan terus membuka ruang dialog agar setiap kebijakan pembangunan benar-benar berpihak pada masyarakat. (ysw/*)