NewsSulteng

Sekda Kota Palu Irmayanti Hadiri Dialog Program Dukungan DROFLERD Rumah Ibadah Tangguh Bencana

PALU, NEWSURBAN.ID – Mewakili Wali Kota, Sekda Kota Palu Irmayanti menghadiri temu dialog program dukungan DROFLERD ke Rumah Ibadah Tangguh Bencana.

Acara yang diinisiasi yayasan Islamic Ralief Worldwide di Indonesia dilaksanakan di ruang pertemuan hotel Jazz Palu pada Kamis (5/11/2025).

Hadir pula Kalak BPBD Kota Palu Presley Tampubolon, Camat Palu Timur serta stakeholder terkait lainnya.

Adapun agenda utama pertemuan adalah giat yang dihubungkan dengan rencana penyelenggaraan kegiatan penyusunan SOP dan skenario simulasi untuk Masjid Jami Al Hidayah Kelurahan Besusu Barat dan Pura Agung Wana Kerta Jagadnatha Kelurahan Talise.

Di kesempatan tersebut, Sekda Kota Palu menyampaikan apresiasi tinggi kepada Islamic Relief atas berbagai program bantuan pascabencana, termasuk inisiatif yang berfokus pada pemulihan dan peningkatan ketangguhan rumah ibadah.

Apresiasi ini tidak beralasan kerena mengingat kontribusi Islamic Relief dalam:
Pelatihan Fasilitator Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB): Islamic Relief, bekerja sama dengan BPBD Kota Palu dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), menyelenggarakan pelatihan untuk memperkuat peran pemuka agama dan tempat ibadah dalam manajemen risiko bencana.

Islamic Ralief Worldwide di Indonesia dalam
program yang lebih besar bernama DROFLERD (Deepening Role of Faith Leaders and Religious Places in Disaster Risk Management), yang bertujuan untuk memperdalam peran pemuka agama dan tempat ibadah dalam manajemen risiko bencana di wilayah terdampak.

Sementara itu, Koordinator Area Sulteng Islamic Ralief Indonesia Fahmi menyebutkan bahwa
Islamic Relief Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu (BNPB) menginisiasi program untuk melatih tokoh agama dan menjadikan rumah ibadah sebagai pusat kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan sistem penanggulangan bencana yang inklusif, kolaboratif, dan berbasis kearifan lokal, di mana rumah ibadah dan tokoh agama memainkan peran sentral dalam membangun ketangguhan komunitas. (ysw/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button