
JAKARTA, NEWSURBANID – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional berupa penghargaan terbaik penurunan stunting.
Penghargaan penurunan stunting terbaik untuk Sulsel, diberikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar di Auditorium J. Leimena, Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan RI, Rabu, 12 November 2025 dan langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Sulsel dinobatkan sebagai salah satu dari tiga provinsi terbaik dalam percepatan penurunan stunting. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menko PMK Praktikno kepada Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi.
Kegiatan bertema “Mengukuhkan Komitmen Bersama untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting” ini juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI Wihaji, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dalam kesempatan itu, pemerintah pusat menyerahkan Alokasi Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2025 untuk kategori percepatan penurunan stunting. Sulawesi Selatan memperoleh dana insentif sebesar Rp6.965.997.000 setelah dinilai berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan sepanjang 2023–2024.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Sulsel turun 4,1 persen, dari 27,4 persen pada 2023 menjadi 23,3 persen pada 2024. Angka ini menempatkan Sulsel sebagai provinsi dengan capaian penurunan stunting tertinggi kedua secara nasional, di bawah Jawa Barat.
Selain penghargaan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman juga menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Selaku Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) Tingkat Provinsi.
Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbangda Sulsel, Iqbal Najamuddin, mengatakan capaian ini merupakan hasil nyata dari kolaborasi lintas sektor di Sulawesi Selatan, yakni, antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja sama lintas sektor di Sulsel berjalan efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulsel, Ishaq Iskandar, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
“Pemerintah menempatkan penurunan stunting sebagai prioritas nasional. Target kami sejalan dengan RPJMN 2025–2029, yaitu menurunkan prevalensi menjadi 14,2 persen pada 2029 dan 5 persen pada 2045,” kata Ishaq.
Sebelumnya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji, turut memuji capaian Sulsel.
“Sulawesi Selatan menunjukkan penurunan stunting yang nyata. Keberhasilan ini mencerminkan kepemimpinan yang konsisten dalam menjalankan program Bangga Kencana dan Quick Wins,” ujarnya.
Bukti konkret efektivitas kebijakan daerah yang konsisten dengan strategi nasional melalui program Bangga Kencana dan inisiatif Quick Wins seperti GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), dan GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) yang dikembangkan BKKBN.
Dengan prestasi tersebut, Pemprov Sulsel semakin optimistis mencapai target nasional penurunan stunting di bawah 14 persen pada 2025. Melalui pendekatan berbasis keluarga, edukasi gizi, dan penguatan sanitasi, pemerintah daerah berkomitmen mewujudkan generasi Sulsel yang sehat, cerdas, dan siap menuju Generasi Emas Indonesia 2045. (*)









