
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID ā Memperingati Hari Guru Nasional 25 November 2025, lebih dari 400 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta se-Kota Makassar serentak melaksanakan kegiatan bertajuk āPembuatan 10.000 Liter Eco Enzym dari Sekolah untuk Makassar dan Gerakan Makan Buah Serentakā, Selasa (2/12/2025). Ribuan peserta didik mengikuti kegiatan ini di sekolah masing-masing melalui panduan terpusat via Zoom Meeting.
Gerakan besar ini diinisiasi Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Komunikasi dan Informatika. Forum K3S, pegiat lingkungan, dan komunitas pembuat Eco Enzym turut terlibat dalam pelaksanaannya.
Momen Hari Guru, Momen Menanam Karakter
Ketua Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, Melinda Aksa, menyampaikan bahwa Hari Guru merupakan kesempatan yang tepat untuk memperkuat kembali nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah.
āPendidikan bukan hanya soal pelajaran di kelas, tetapi juga membangun kebiasaan baik sejak dini. Melalui gerakan makan buah, kita menanamkan gaya hidup sehat kepada anak-anak,ā ujarnya.
Melindaāyang juga Ketua TP PKK Kota Makassarāmenyebutkan bahwa gerakan 10.000 liter Eco Enzym adalah aksi nyata sekolah dalam menjaga lingkungan. Dengan melibatkan anak-anak sejak dini, ia berharap muncul kesadaran kolektif dalam merawat bumi.
Pada kesempatan tersebut, ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru atas ketulusan dan dedikasi mereka dalam melahirkan generasi yang sehat, berpengetahuan, berakhlak, dan peduli lingkungan.
āSemoga gerakan ini bermanfaat, dan komitmen untuk terus belajar serta menjaga kota kita tetap terjaga,ā tutur Melinda.
Pembukaan kegiatan via Zoom turut dihadiri anggota Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, di antaranya Fadly Arifuddin, Marini Ambo Wellang, dan Mashud Azikin.
Belajar Pengelolaan Sampah dari Sumbernya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menegaskan bahwa gerakan kolaboratif ini bertujuan mengenalkan peserta didik pada pengelolaan sampah organik sejak dini.
āMelalui kegiatan ini, anak-anak belajar langsung bagaimana kulit buah dapat diolah menjadi Eco Enzym yang bermanfaat untuk pembersihan lingkungan, sanitasi, pertanian, hingga pengolahan limbah,ā jelasnya.
Selain itu, gerakan makan buah serentak diharapkan membudayakan pola hidup bersih dan sehat melalui pembiasaan konsumsi buah setiap hari.
Seluruh proses pembuatan eco enzym dipandu guru pendamping yang sebelumnya telah menerima SOP dan pelatihan teknis dari panitia. Menurut Achi, keterlibatan serentak ratusan sekolah menjadi contoh nyata pembelajaran kontekstualādi mana siswa bukan hanya menerima teori, tetapi juga melakukan aksi sederhana untuk mengurangi sampah dari sumbernya.
Dari Sekolah untuk Kota: Menuju Makassar Bebas Sampah 2029
Gerakan 10.000 liter Eco Enzym ini menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan Makassar Bebas Sampah 2029 sekaligus mendukung visi kota sebagai Lumbungnya Organik Dunia. Seluruh eco enzym yang dihasilkan akan dihimpun untuk dimanfaatkan dalam berbagai program lingkungan, seperti:
-
pembersihan saluran air,
-
perawatan taman-taman kota,
-
edukasi lanjutan di sekolah-sekolah,
-
serta kegiatan pengurangan sampah organik.
Pada momentum Hari Guru Nasional 2025, Pemerintah Kota Makassar bersama Forum K3S menyampaikan penghargaan kepada seluruh guru yang terus menghadirkan inovasi pembelajaran. Aksi ekologis seperti ini dinilai sebagai wujud nyata peran guru dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli lingkungan.
āHari Guru bukan hanya momentum merayakan peran pendidik, tetapi menginspirasi langkah nyata. Melalui eco enzym, guru-guru Makassar membuktikan bahwa pendidikan lingkungan dapat dimulai dari hal sederhana, dilakukan bersama, dan berdampak besar bagi kota,ā tutup Achi.









