MetroNews

Dikritik Komisi B DPRD, Dirut Perumda Pasar Makassar Raya Siap Diaudit

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar, Ichsan Abduh Hussein akhirnya angkat bicara. Dirut Perumda Makassar raya siap diaudit terkait pemberitaan kerugian perusahaan daerah yang ia pimpin.

Dalam keterangan persnya dia menegaskan, pihaknya sudah menyampaikan jawabannya di hadapan Wali Kota Makassar. “Secara institusi kami sudah laporkan ke pak Wali. Dan secara pribadi saya serta direksi lain menerima kritikan dari komisi B DPRD Kota Makassar. Menurut kami ini adalah kritik yang membangun. fungsi pengawasan DPRD yang kami lihat,” ujar Dirut Perumda Pasar Makassar dan siap diaudit.

Ichsan tidak menolak ataupun menyayangkan pemberitaan yang beredar. Ia menilai kritik ini memacu semangat mereka untuk bekerja lebih baik lagi.

Baca Juga: Komisi I DPRD Kabupaten Banjar Tertarik Penangan PKL Perumda Pasar Makassar

“Kami tidak bermaksud menolak atau menyayangkan pemberitaan yang ada. Malah kritik ini membuat kami terpacu untuk bekerja lebih baik lagi. Dan kami siap untuk dia udit kalau memang di katakan ada indikasi korupsi. kapan saja dan dari pihak mana pun yang berkompoten kami siap di audit.” Terangnya. Senin (17/07/2023).

Lebih lanjut di maksudkan, bahwa penurunan pendapatan di antaranya karena adanya musibah kebakaran di Pasar Sentral. Di mana lapak-lapak yang telah di bangun belum sepenuhnya di tempati oleh para pedagang. Begitu juga dengan adanya pembangunan di Pasar Sawah.

“penurunan pendapatan yang di maksud sebenarnya karena adanya musibah kebakaran di Pasar Sentral. Di mana lapak-lapak yang telah kami bangun belum sepenuhnya di tempati oleh para pedagang, baru sebagian kecil. Jadi potensi yang kita harapkan di sana tidak bisa maksimal. kan ada 945 Lapak. Jadi asumsi kami, kalau saja tagihan kami berjalan lancar nilainya 7000 per hari. Kalau di kondisikan dengan jumlah lapak 945 di kali 7000 maka pendapatan kami mencapai 6.615.000 per hari. Nah, sekiranya 50 persen saja, anggaplah pendapatan kami 4 juta per hari berarti kita memperoleh 720 juta dalam kurun waktu 6 bulan. Belum termasuk beberapa pedagang lain yang sedang kami giatkan.” Jelasnya.

“Selain itu terkait Pasar Sawah, juga ada sedikit hambatan dengan adanya revitalisasi. Sementara pendapatan kami itu kan salah satunya dari jasa harian dari pedagang yang beraktivitas. jadi kapan ada pedagang yang tidak menjual kami juga tidak akan mendapatkan tambahan pendapatan dari situ. Tapi tentunya kita tidak bisa sesali keadaan ini. Karena ini juga menyangkut pembangunan demi optimalisasi pendapatan kita nantinya. oke lah tahun ini kita merugi dulu. Tapi setelah pembangunan itu selesai, dengan sendirinya akan mengundang pedagang dan pembeli lainnya untuk masuk. Jadi memang kita harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga: PD Pasar Merugi Rp700 Juta, Dewan Minta Wali Kota Ganti Direktur Utama

Selain itu dia katakan, dua bulan terakhir ini pihaknya sudah menggenjot pendataan pada pedagang yang melakukan tunggakan jasa sewa tempat. Terutama pedagang yang menunggak sejak tahun 2015, tahun 2018 dan tahun 2019.

Begitu pula dengan perpanjangan Kartu Ijin Berjualan yang selama ini belum-dilakukan untuk membantu memaksimalkan tambahan pendapatan dalam 6 bulan nanti atau di laporan akhir tahun 2023 optimis dapat membukukan laba melebihi atau minimal sama dengan laba tahun 2022, sekira Rp1,5 miliar. Dengan menggenjot semua potensi pendapatan yang ada. Yaitu digital sistem penagihan yang sudah mulai berjalan, melakukan penagihan tunggakan sewa tempat berjualan dan lainnya. Termasuk program baruga pasar yang berkaitan dengan pengembangan usaha.

“Terakhir kami harus akui masih banyak yang harus kami benahi termasuk kinerja para pegawai yang harus-diberi motivasi agar rasa memilikinya tinggi. sekarang ini sudah kita gunakan sistem digital. Semoga tahun ini semua sudah bisa menggunakan sistem digitalisasi. Di mana penagihan kami nantinya sudah tidak lagi secara manual tetapi melalui E-Tiketing. Hal ini di lakukan untuk menghindari kebocoran-kebocoran yang bisa saja terjadi selama ini,” pungkaanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button