NewsSulsel

Perayaan HJB Ke-694: Ritual Mattompang Arajang Bukti Kecintaan Terhadap Benda Pusaka Warisan Leluhur

BONE, NEWSURBAN.ID – Ritual Mattompang Arajang sebagai bukti kecintaan pada benda pusaka warisan leluluhur merupakan salah satu prosesi perayaan Hari Jadi Bone (HJB) Ke-694.

Sebagaimana di ketahui pada perayaan HJB dari tahun ke tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan, selalu mengemas ritual meriah.

Seperti perayaan HJB Ke-694 tahun ini (2024), Pemkab Bone juga merayakannya dengan hal yang sama tahun sebelumnya. Kali ini, tema HJB “Mattuppu Ri Ade’e Mappasandre Ri Sara’e”.

Baca Juga: Dewan Adat Saoraja Bone Anugerahi Pj Gubernur Bahtiar Gelar Adat Daeng Mappuji

Selain melaksanakan pesta pesta adat, Pemkab Bone juga melakukan ziarah ke para makam raja raja Bone. Baik yang berlokasi di Kabupaten Bone, maupun di luar Kabupaten Bone.

Selain itu, ada beberapa ritual yang sering di lakukan para leluhur dari masa ke masa. Seperti “Mallekke Wae” dan “Mattompang Arajang”.

Khusus untuk ritual “Mattompang Arajang” selalu di lakukan saat perayaan puncak HJB. Yang di saksikan para tamu khusus Pemda Bone seperti Gubernur Sulsel dan para pejabat lainnya.

Baca Juga: Korban Kebakaran di Desa Cinennung dapat Bantuan dari Baznas Bone

Hal ini pun yang di katakan Pj Bupati Bone H. Andi Islamuddin. Menurutnya, “Mattompang Arajang” adalah ritual prosesi dalam membersihkan benda-benda pusaka yang sangat bernilai warisan leluhur Kerjaan Bone yang harus selalu terjaga dengan baik.

“Ada beberapa benda pusaka yang di bersihkan. Seperti Lateariduni, Lamakkawa, Tombak Lasalaga, Salempang Emas, dan Alameng Latarapeng yang-digunakan Ade Pitu’e serta benda pusaka lainnya,” ungkapnya, Jumat (19/4/2024).

Lanjut Islamuddin, bahwa proses “Mattompang Arajang” juga di lakukan oleh orang-orang profesional yang mengerti dengan benda pusaka.

Baca Juga: Pj Bupati Bone Pimpin Apel Akbar Pasca Libur Panjang Hari Raya Idul Fitri

“Karena kalau bukan ahlinya, di khawatirkan pembersihan benda-benda pusaka itu hasilnya tidak baik. Yang namanya benda pusaka harus di rawat dan di jaga dengan baik,” kata Andi Islamuddin.

Selain ritual “Mattompang Arajang” ada juga tari yang di peragakan oleh para bissu cukup memukau.

“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bone bersama masyarakat Bone senantiasa menjaga dan merawat kelestarian budaya,” tambahnya. (fan/*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button