NasionalNewsNusantara
Trending

Waspada! PVMBG Mencatat Gunung Semeru Masih Sabtu Dinihari

Sabtu (11/12) dini hari, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gempa guguran sebanyak tiga kali. Pemerintah meminta warga setempat waspada.

JAKARTA, NEWSURBAN.ID Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih menunjukkan aktivitas. Pada Sabtu dinihari (11/12), PVMBG mencatat Gunung Semeru mengalami gempa guguran dan gempa erupsi dalam beberapa jam terakhir.

“Pada hari ini pukul 00.00-06.00 WIB tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Liswanto di lansir Antara.

Aktivitas kegempaan yang juga terpantau adalah embusan sebanyak satu kali kejadian dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan status Gunung Semeru pada level II atau waspada.

“Secara visual Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati,” tuturnya.

Sementara itu, pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM pada Jumat (10/12), jelas terpantau gunung api jelas hingga berkabut. Teramati asap kawah berwarna putih kelabu intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 500-1.000 meter dari puncak. Serta teramati api diam dan sinar di kawah.

23 Kali Gempa Embusan

Pada laman itu juga melaporkan, Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, embusan asap kawah, aktivitas magma serta aktivitas tektonik tercatat satu kali gempa letusan/erupsi. Kemudian, 15 kali gempa guguran, 23 kali gempa embusan, empat kali tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Karena itu, pemerintah menyarankan masyarakat di sekitar Gunung Semeru tetap waspada. Dan, tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

Pemerintah juga meminta warga mewaspadai awan panas guguran, guguran lava. Dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Dari hasil pantauannya, Liswanto juga mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyak material yang sudah terbentuk. (ci/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button