PALU, NEWSURBAN.ID — Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah, Kamis (6/1). Wapres membahas percepatan pembangunan huntap untuk penyintas bencana Palu.
Selain itu, Wapres bersama Wali Kota H. Hadianto Rasyid meninjau progres rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa bumi, tsunamsi, dan likuifaksi pada 28 September 2018 silam.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menyambut Wapres yang datang bersama istri Wury Ma’ruf Amin di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri. Terlihat sejumlah pejabat di Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah bersama Gubernur Rusdy.
Baca Juga: Wawali dr Reny Lepas Jenazah Seorang Birokrat Tulen dan Politisi Senior di Kota Palu
Setiba di Sulawesi Tengah, rombongan Wapres langsung bertolak ke Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Wapres melakukan pertemuan dan mendengarkan laporan perkembangan progres rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana di Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam pertemuan, Wapres mengungkapkan, yang menjadi kendala saat ini masih terdapat Hunian Tetap (Huntap). PUPR belum bisa membangun karena ada permasalahan terutama lahan.
Karena itu, ia meminta agar seluruh hambatan yang terjadi akibat permasalahan lahan agar dapat selesai cepat. Sehingga Huntap untuk masyarakat penyintas bencana tsunami dapat segera terbangun.
Baca Juga: Temui Wali Kota Hadi, Kalapas Bahas Lahan Pengembangan Lapas Palu
Menurutnya dalam waktu dekat, akan terbit Inpres baru. Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana di Sulawesi Tengah. Selanjutnya, permasalahan lahan Huntap Tondo II segera tuntutas.
“Jika Huntap Tondo II memungkinkan, maka PUPR harus bergerak cepat. Andai klaim lahan itu tidak menemukan jalan keluar, solusinya warga penyintas bencana di Palu memilih lokasi Huntap Tondo II relokasi ke Pombewe,” ujarny saat konferensi pers.
Baca Juga: Wali Kota Palu Hadi Imbau Warga Jaga Ternaknya Agar Tidak Mengganggu Ketertiban
Namun demikian, guna mendukung pembangunan kota satelit, katanya PUPR telah menyatakan kesediaan menyiapkan fasilitas penunjang. Di antaranya infrastruktur jalan, drainase, serta ruang publik lainnya pada lokasi yang menjadi lahan relokasi.
Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana terkendala klaim atas lahan. Khususnya di Huntap Tondo II di Kelurahan Tondo. Termasuk rencana pembangunan kota satelit oleh Pemerintah Kota Palu. (bs/*)