PALU, NEWSURBAN.ID — Merespons keinginan warga terdampak bencana (WATB) di Kota Palu, Wali Kota H. Hadianto Rasyid (Wali Kota Hadi) menegaskan akan berupaya keras agar keinginan itu terpenuhi.
Selaras dengan WTB, Hadi pun mengatakan ingin hunian tetap (Hunta) WTB Kota Palu tidak keluar dari wilayahnya.
Karena itu, Hadi berharap komunikasi dengan masyarakat dapat terus berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat menerima skema penyelesaian dengan baik dan pembangunan Huntap di Tondo II juga dapat berjalan dengan baik.
Ia menegaskan, bila hal itu tidak selesai, maka keputusan ada di pemerintah. Di mana berdasarkan hasil pertemuan dengan Wapres, apabila tidak selesai, maka pembangunan Huntap semua akan pindah ke Pombewe, Kabupaten Sigi.
“Itu sudah clear and clean bagi Pemerintah Pusat. Karena mereka tidak ingin menunda-nunda pekerjaan,” kata Hadianto, Senin (10/1).
Baca Juga:Â Wapres Bahas Percepatan Pembangunan Huntap Penyintas Bencana Palu
Hadi mengatakan, klaim lahan di Kelurahan Tondo II bukan hal baru. Masalah itu, sudah belasan tahun sebelum dirinya terpilih menjadi Wali Kota Palu. Dan Pemerintah Pusat telah memberikan waktu agar hal tersebut bisa selesai sampai dengan pertengahan Februari 2022.
Namun begitu, Hadi mengaku optimis persoalan Huntap akan terselesaikan dengan baik. Di mana setelah dirinya terpilih, ia bergerak cepat melakukan komunikasi terkait pembangunan Huntap di 4 titik kelurahan. Yakni, Talise, Tondo, Petobo, dan Duyu.
“Alhamdulillah Talise bisa terselesaikan dengan baik lewat skema Land Consolidation. Begitu pun dengan Duyu juga setelah membangun pemahaman bersama dengan masyarakat, pembangunan Huntap Duyu dapat berjalan,” katanya.
Baca Juga:Â Wawali Reny dan Gubernur Rusdy Dampingi Panglima TNI Resmikan Huntap Cinta Kasih Tzu Chi
Selain itu, pembangunan Huntap di Petobo juga telah selesai. Hal itu tercapai setelah lewat skema Land Consolidation di mana BPN Kota Palu dan Pemerintah Kota Palu memfasilitasi. Termasuk termasuk keterlibatan Pemprov Sulteng dan berbagai pihak berkompeten.
Sementara itu, di Tondo II, termasuk menjadi fokus agenda kedatangan Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu. Pihaknya juga telah membangun komunikasi dengan dua kelompok masyarakat setempat.
Dari komunikasi itu, kata Hadi, pada dasarnya, kedua kelompok masyarakat menyerahkan sepenuhnya masalah klaim lahan kepada Pemerintah Kota Palu. Dan, mendukung pembangunan Huntap bagi WTB.
Baca Juga:Â Wali Kota Hadi Temani Wapres Jogging di Taipa Beach
“Hanya memang, setelah saya menyampaikan ini, dari PUPR meminta agar Wali Kota membuat pernyataan. Terkait skema penyelesaian di Tondo II. Dan, itu saya sudah buatkan berdasarkan hasil pertemuan dengan tokoh masyarakat,” ungkap Hadi.
“Sebulan kemudian, lanjut dia, PUPR menyampaikan bahwa dari Bank Dunia meminta pernyataan dari masing-masing warga melalui tokoh masyarakat.
“Nah, ini yang kemudian masuk dalam upaya verifikasi dan memastikan masyarakat bisa menerima baik segala sesuatunya,” pungkas Hadi. (hms/ysf)