MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Empat tokoh asal Kabupaten Soppeng mendorong mahasiswa terus menyampaikan kritik konstruktif kepada pemerintah demi perbaikan pelayanan. Keempat tokoh itu, menyampaikan dorongan itu saat menjadi pembicara pada dialog kedaerahan IMPS Koperti Unhas, di Warkop Lagota, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (15/2).
Koordinator FoKal NGO Sulawesi Djusman AR, mengatakan pemuda khususnya mahasiswa harus terus menyampaikan kritik konstruktif kepada pemerintah.
Menurutnya, kritik yang konstruktif bukan sesuatu yang salah, melainkan ibadah untuk perbaikan kinerja pemerintah.
Terkait penyampaian kritik atau saran, Djusman AR meminta, hendaknya menempuh cara-cara konstitusi. Misalnnya, melalui wakil rakyat atau menghadirkan Pemerintah Daerah dalam kegiatan diskusi.
“Hadirkan pemerintah daerah dalam dialog kepemudaan dalam menyampaikan aspirasi. Kalau tidak bisa langsung ke pihak eksekutif, kan ada dewan sebagai penyambung aspirasi. Tidak usah pesimis,” jelasnya.
Menurutnya, penyampaian aspirasi tidak sekadar menyanjung. Tetapi mengandung kritik yang konstruktif dengan dasar yang kuat. “Tidak asbun (asal bunyi) tetapi harus punya dasar agar tidak berimplikasi pada delik, begitu pun bila dugaan-dugaan perkara yang di yakini unsur-unsur terpenuhinya kuat sebaiknya langsung saja dorong ke aparat penegak hukum di banding terus menjadikan konsumsi publik,” kata Djusman.
“Dan, paling buruk bila di sertai pula pernyataan ‘akan lapor’ namun faktanya tidak. Sikap seperti itu, kecenderungannya bukan lagi kerja investigasi atau advokasi. Tetapi mengarah pada investasi,” tambah Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Antikorupsi (KMAK) Sulawesi Selatan dan Barat itu.
Djusman juga menjelaskan, peran serta masyarakat, khususnya pemuda, bukan sekadar memberi saran atau menyanjung, tetapi mengkritik unntuk perbaikan.
“Jangan capek untuk menyampaikan hal-hal baik. Ini kan bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi tapi juga merupakan ibadah,” terang Djusman.
Sementara, Akademisi Prof. Dr Hasnawi Haris MHum mengharapkan para mahasiswa harus terus mengikuti perubahan yang cepat dengan memanfaatkan teknologi.
“Kita harus melakukan lompatan yang luar biasa, guru harus mampu melakukan lompatan itu, karena itu tuntutan kita. Maka dari itu adek-adek harus mempersiapkan diri untuk maju ke depan,” ujarnya.
Dirinya juga mendorong para orang tua untuk mendukung anaknya dalam bersekolah apalagi dalam dimasa pandemi.
“Orang tua menjadi faktor penentu dalam mendidik anak dimasa pandemi,” tutur Prof Hasnawi Haris, yang juga Ketua PGRI Sulsel itu.
Mahasiswa Soppeng Tak Pernah Sampaikan Aspirasi
Di forum yang sama, Anggota DPRD Sulsel Dr Hj. Andi Nurhidayati Zainuddin SSos MSi mempertanyakan mahasiswa Soppeng yang tidak pernah menyampaikan aspirasi ke DPRD Sulsel.
“Saya heran adek-adek IMPS Unhas ini tidak ada aspirasinya sampai masuk di kami. Apakah sudah baik-baik saja? Keadaan sudah baik saja. Ada apa?,” tanya Andi Nurhidayati.
Maka dari itu dirinya mengaku akan mengajak mahasiswa Soppeng untuk hadir dalam Musrembang nantinya di Kota Kalong tersebut.
“Kami mengajak adek-adek mahasiswa untuk ikut Musrembang nantinya,” ujarnya.
Birokrat Pemprov Sulsel, Dr. Abdul Haris Abbas SH MM menyarankan para mahasiswa untuk melakukan hal produktif melalui teknologi.
“Tanpa kita sadari kita semakin tertinggal dari negara lain. Mestinya digitalisasi ini digunakan untuk kepentingan ekonomi bukan hanya sekedar bikin hal yang kurang produktif,” ujar Abdul Haris yang juga Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Soppeng.
Ketua MPO IMPS Koperti Unhas Fathurahman Ma’ri Fatullah mengucapkan terima kasih kepada semua pembicara dalam kegiatan tersebut.
“Secara kelembagaan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemateri yang menyempatkan hadir dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan teman-teman,” kata Fathurahman.
Tentunya kegiatan itu, menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai ketentuan dan imbauan pemerintah khususnya Pemerintah Kota Makassar. (cr/*)