POSO, NEWSURBAN.ID — Ketidakmamkmuran di tengah kekayaan alam yang melimpah mendorong permintaan warga Kabupaten Poso sangat banyak kepada Pemprov Sulteng dan pemerintah pusat.
Permintaan warga Kabupaten Poso tersebut, di dengarkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( Wamen LHK ) Alue Dohong bersama Wakil Gubernur Sulawesi Tengah H. Ma’mun Amir saat mengunjungi daerah itu, Rabu (9/3). Kedatangan Wamen LHK dan Wagub Sulteng di sambut keramahan adat Kabupaten Poso oleh Bupati Poso Verna Inkiriwang di Lokasi Wisata Tambing Taman Nasional Lore Lindu, Rabu, 9 Maret 2022.
Kunjungan Wamen LHK Alue Dohong ke Poso, selain meresmikan Jalur Tracking Wisata Danau Tambing, juga meninjau sejumlah lokasi bersama Wagub Ma’mun Amir dan Bupati Verna.
Usai melakukan gunting pita peresmian Jalur Tracking Wisata Danau Tambing Wamen LHK melakukan pertemuan di Balai pertemuan Wisata Danau Tambing.
Plt. Kepala Balai Taman Nasional Lore Lindu Hasmudin Asmir, menyampaikan beberapa hari yang lalu pihaknya bersama kepolisian, mengeluarkan Peti (Penambang Tanpa Izin) di Dongi-Dongi sebanyak 3.000 Orang. Tiga ribu orang ini, Peti melakukan perusakan Hutan Taman Nasional Lore Lindu yang merupakan Paru-paru dunia.
Hasmudin juga menyampaikan, sesuai laporan tahunan, kunjungan wisatawan ke Danau Tambing, mencapai 26.000. Ada pun Wisata Danau Tambing adalah 2,6 hektare, dengan daya dukung 500 personil untuk pengelolaan dan perlindungan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
Sementara itu, Plt. Kepala Hutan TNLL mengakui, keberadaan Taman Wisata Danau Tambing, belum memberikan manfaat kepada daerah berupa PAD. Untuk itu, saat ini pihaknya akan melaksanakan penandatangan naskah kerjasama pengelolaan Objek Wisata Danau Tambing bersama Pemerintah Kabupaten Poso.
Penambang Tanpa Izin
Hasmudin lebih lanjut meminta kalau Peti Dongi-Dongi tidak bisa di tertibkan dalam waktu 6 bulan ke depan mohon Direktur GAKKUM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar di ganti.
Pada kesempatan itu, Ketua Adat Harry S. Kabi, menyampaikan, pelestarian Hutan TNLL harus terus di tingkatkan dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Harry juga menyampaikan luas wilayah hutan TNLL Sudah berkurang pada area Dongi-Dongi seluas 1.300 hekare. Dan, di wilayah Watumeta berkurang 800 hekhtare dan sudah di inclab menjadi pemukiman masyarakat Permanen.
Karena itu, Harry selaku ketua masyarakat adat, meminta agar ada peningkatan program pemberdayaan di desa-desa di sekeliling hutan TNLL. Agar masyarakat memiliki rasa tanggung jawab untuk melindungi kelestarian Hutan TNLL.
Pemilik Modal Rusak Hutan di Watumena dan Dongi-dongi
Harry juga menyampaikan, perusakan Hutan masih terjadi utamanya di wilayah Watumaeta dan Dongi-Dongi. Perusakan, kata dia, di lakukan oleh pihak-pihak pemilik modal dan terjadi pembiaran. Sehingga, saat ini, masyarakat berpikir kalau masyarakat yang membuka hutan di larang kalau pemilik modal di biarkan.
Tak hanya it, Harry menginginkan di wilayah TNLL ada perencanaan dan pengusulan menjadi Daerah Otonom Baru. Keinginan itu, ungkap dia sudah di deklarasikan dengan Nama Kabupaten Koservasi Lore Lindu.
“Seluruh dokumen persyaratannya sudah di ajukan ke Jakarta. Tujuan utamnya, selain peningkatan pelayanan kepada masyarakat, juga komitmen kuat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan Hutan Taman Nasional Lore Lindu,” ungkap Harry.
Respons Wakil Gubernur Sulteng
Sementara itu, Wagub Sulteng Mamun Amir, mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, menyampaikan ucapan selamat datang kepada Wamen LHK dan Rombongan di Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso. “Semoga kunjungan pak Wamen LHK bersama rombongan memberikan manfaat dan dampak yang baik terhadap pembangunan di daerah ini,” harap Wagub Mamun Amir.
Wagub juga menyampaikan, melihat aspirasi masyarakat terhadap pembentukan daerah otonomi baru, merupakan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Dan, perlu saya sampaikan, Gubernur dan Wakil Gubernur sangat memberikan dukungan. Salah satu contoh Luas Wilayah Kabupaten Poso walaupun sudah melahirkan 3 kabupaten, tetapi wilayahnya sangat luas. Sehingga, untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat perlu kita bentuk daerah otonom baru,” jelas Wagub Sulteng.
Akan Bentuk Tiga Kota Madya
Selain itu, Wakil Gubernur menyampaikan, kedepan sesuai visi dan misi Gubernur, akan di bentuk 3 kota madya. Antara lain, Kota Madya Toli-Toli, Kota Madya Poso, dan Kota Madya Banggai. “Hal ini sesuai dengan keberadaan rumpun adat yang ada di Tulawesi Tengah,” ucapnya.
Selanjutnya, Wagub menyampaikan, potensi objek wisata Kabupaten Poso sangat baik. Dan, sangat strategis untuk mendukung pembangunan Kabupaten Poso.
“Tetapi, yang menjadi kendala adalah infrastrukturnya kurang mendukung. Olehnya itu, perlu dukungan pemerintah pusat untuk meningkatkan infrastruktur guna mendukung potensi wisata di Kabupaten Poso,” harap Wagub Sulteng.
Lebih jauh Wagub menyampaikan bahwa Sulteng memiliki potensi SDA yang sangat baik. Sektor tambang terkandung 8 jenis. Tetapi, sesuai dengan regulasi, saat ini pengelolaannya sudah di tarik oleh Pemerintah Pusat.
“Yang menjadi perhatian kita saat ini, bahwa dampak dari keberadaan investasi pengelolaan SDA di Sulawesi Tengan belum memberikan dampak terhadap peningkatan fiskal daerah. Sehingga, kita melihat masih tingginya angka kemiskinan di dearah. Untuk itu, harus ada kebijakan khusus di wilayah pertambangan untuk peningkatan fiskal daerahnya,” tutur Wagub Ma’mun Amir.
Mantan anggota DPD RI asal Sulteng ini, juga meminta dukungan sesuai visi dan misi gubernur. Bahwa peningkatan Fiskal Daerah dapat tercapai melalui peran perusahaan daerah.
Karena itu, kata dia, kedepan Pemprov dan Pemkot/Pemkab akan bermohon untuk pengelolaan potensi daerah yang berada di kawasan, sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Harapan Bupati Verna
Sementara itu, Bupati Poso dr. Verna Ingkiriwang, mengucapkan syukur atas adanya penurunan kasus Covid secara nasional. Sehingga, Wamen LHK dapat berkunjung Ke Poso.
“Semoga kunjungan Pak Wamen dan rombongan, Wakil Gubernur dan jajarannya di Kabupaten Poso dapat memberikan manfaat besar dalam pembangunan Kabupaten Poso.
Verna juga mengharapkan potensi Kawasan Wisata Danau Poso dan potensi wisata Poso mendapat perhatian melalui peningkatan infrastruktur.
“Kalau dulu masyarakat Sulawesi Tengah Selalu melakukan liburan di Kabupaten Poso dan kunjungan wisatawan Manca Negara juga sangat tinggi. Tetapi, dengan adanya peristiwa gangguan keamanan di Poso, menjadi kendala,” ungkap Verna.
Saat ini, kata dia, kendala tersebut sudah teratasi dengan baik oleh TNI dan Polri bersama Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Karena itu, ia berharap kepada pemerintah pusat memberi dukungan dalam percepatan peningkatan potensi Wisata Kabupaten Poso.
Bupati Poso, juga menyampaikan, untuk menjaga kelestarian Hutan TNLL, perlu program pemberdayaan masyarakat pada sekeliling Hutan Taman Nasional. Agar masyarakat memiliki peran strategis untuk bersama-sama melindungi kelestarian Hutan TNLL.
Untuk itu, Verna berharap Kementerian LHK melalui perangkatnya dapat segera menertibkan penambangan liar yang ada di Dongi-Dongi. Sehingga, tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
Ini Kata Wamen Soal Permintaan Warga Kabupaten Poso
Pada kesematan itu, Wamen Alue Dohong, menyampaikan kondisi Covid saat ini berangsur-angsur sudah dapat teratasi. “Walau begitu, kita harus terus patuh terhadap protokol kesehatan. Kondisi Covid memberikan pengaruh besar kepada manusia untuk kembali ke nature atau alam,” ujar Wamen LHK.
“Coba Kita lihat betapa mahalnya oksigen pada waktu penanganan Covid yang Lalu. Oksigen sangat langka, uang miliaran yang kita miliki tidak ada manfaatnya karena oksigen sangat langka,” ujarnya.
“Namun, semua sadar bahwa hutan kita, alam kita kaya sumber oksigen. Untuk itu, kita harus pelihara dengan baik kelestarian Hutan TNLL ini,” tambah Wamen.
Alue Dohong juga Menyampaikan, ada 56 desa di Wilayah Hutan TNLL ini. “Kita harus membuat program yang baik agar masyarakat menjadi benteng pelindung. Agar kelestarian Hutan TNLL terus kita pertahankan,” harap Wamen.
Wamen Apresiasi Pemkab Poso dan Pemprov Sulteng
Pada kesempatan itu, Wamen menyampaikan apresiasi dan penghargaan Kepada Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Poso yang telah membangun kerjasama, koordinasi, dan sinergi yang bagus. Untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik dengan balai-balai Kementerian dalam pengelolaan potensi kehutanan. Dan, pengelolaan lingkungan hidup terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wamen lebih jauh menyampaikan, saat ini sudah di sampaikan gagasan terhadap peningkatan fiskal daerah yang berada di wilayah Kawasan Hutan TNLL. Soal itu, kata dia, saat ini, Kementerian Keuangan sedang melakukan kajian.
Selain itu, Wamen mengapresiasi penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Bupati Poso dan Kepala Balai Besar Taman Nasional tehadap pengelolaan bersama Kawasan Wisata Taman Nasional Pulau Tambing. Menurutnya, hal ini harus terus di tingkatkan dan di laksanakan bersama untuk memberikan manfaat kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat warga Kabupaten Poso.
Wamen juga menyampaikan, Hutan TNLL adalah Paru-Paru Dunia dan aset strategis Indonesia yang harus terus di lindungi.
“Tetapi, kalau ada potensi yang ada di dalamnya agar di usulkan untuk pengelolaannya dengan legal dan di lakukan kajian cara pengelolaannya. Agar tidak merusak fungsi Hutan TNLL. Kalau potensi itu, kita kelola dengan legal pasti memberikan dampak terhadap fiskal daerah juga kepada masyarakat warga Kabupaten Poso,” pungkasnya. (bap/ysf)