JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Di hadapan utusan PBB dan 30 menteri dari negara lain, Presiden Joko Widodo membeberkan strategi gas dan rem yang sukses menekan Covid-19 di Indonesia.
Dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Rabu (25/5/2022), –Jokowi juga memaparkan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menurunkan bencana kebakaran hutan dan lahan. Jokowi juga menyampaikan RI mampu menekan Covid-19 dengan strategi gas dan rem.
Jokowi turut membuka secara resmi perhelatan konferensi yang membahas pengurangan risiko bencana serta komitmen dunia dalam resiliensi berkelanjutan itu.
“Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektare hanya menjadi 358.000 hektare di tahun 2021,” kata Presiden dalam sambutan pembuka The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang disaksikan secara virtual, Rabu.
Baca Juga:Â Bebas dari Darurat Covid-19, Indonesia Menuju Fase Endemi
Di hadapan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta 30 menteri dari luar negeri, –Presiden menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara yang rawan terjadi bencana.
Sepanjang 2022, bencana di Indonesia terjadi sebanyak 1.613 dengan rata-rata 500 kali gempa baik skala kecil maupun besar setiap bulannya.
Bencana gempa besar disertai tsunami di Indonesia terakhir kali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam yang merenggut 2.113 nyawa. Jokowi menyebutkan, Indonesia yang memiliki 139 gunung api aktif, juga berulang kali mengalami letusan sebanyak 121 kejadian sepanjang 2015-2021.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan juga tak kalah menjadi ancaman, salah satu yang terbesar terjadi pada 1997-1998. Kala itu, kebakaran hutan menghanguskan lebih dari 10 juta hektare lahan di Indonesia.
“Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa kita tekan seminim mungkin. Dan, tahun 2021 Indonesia berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektare,” ujar Presiden.
Baca Juga:Â Status Endemi Covid-19 Indonesia, Menkes: Di Tangan Presiden
Selain bencana alam, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir juga menjadi bencana terbesar dunia. Yang menginfeksi hingga 527 juta orang, merenggut korban 6,3 juta orang, termasuk 7,5 juta anak yang kehilangan orang tua.
Dengan menerapkan kebijakan gas dan rem seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), –Indonesia berupaya menjaga keseimbangan dari aspek kesehatan maupun pertumbuhan ekonomi.
Saat ini, kasus aktif harian Covid-19 di Indonesia menjadi 345 kasus, turun tajam-dibandingkan saat puncak kasus mencapai 64 ribu kasus. Dari populasi penduduk sebanyak 270 juta orang, Indonesia juga telah menyuntikkan 411 juta dosis vaksin.
Baca Juga:Â Hepatitis Misterius Serang Ratusan Anak Dunia
Presiden juga mengajak kesiapsiagaan dunia dalam menghadapi bencana alam sehingga kerugian akibat bencana dapat terukur.
“Daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ktia tanggung. Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya, apalagi saat ini dunia sedang menghadapi perubahan iklim,” pungkas Jokowi. (hrd/*)