MAKASSAR, NEWSURBAN.ID β Anggota DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi menemui konstituen, di Kelurahan Bontoduri Kecamatan Tamalate, Sabtu (4/6/2022). Agendanya, Reses Masa Sidang Tiga Tahun 2021/2022. Memanfaatkan momen itu, warga Bontoduri minta Andi Rachmatika perjuangkan perbaikan infrastruktur di wilayah mereka.
Pada kesempatan itu, Cicu menerima keluhan warga RT 04 RW 06 Kelurahan Bontoduri. Dominan, masyarakat meminta mengeni persoalan infrastruktur. Seperti perbaikan jalan, lampu lorong, pembersihan drainase.
Baca Juga: Sehat Itu Mahal! Cicu Ajak Warga Terapkan PHBS
Warga RT 04, Diana menyampaikan lingkungan pada wilayahnya belum pernah tersentuh perbaikan infrastruktur khususnya drainase. Alhasil, setiap memasuki musim hujan kondisi daerahnya seketika tergenang air hingga betis orang dewasa.
“Tadi, kami minta-difasilitasi untuk membersihkan saluran drainase. Sudah waktunyami-dikeruk karena sedimennya sudah banyak,” tukas Diana.
Baca Juga: Andi Rachmatika Dewi Sampaikan DBD Mulai Menyerang Masyarakat
Kata mantan RT itu, pihaknya menginginkan alat untuk mengeruk sedimen. Kemudian, perbaikan jaringan drainase untuk memudahkan aliran air got ke kanal agar meminimalisir genangan saat hujan tiba.
“Di sini kalau hujan setengah jam saja, banjirmi. Ini drainase memang perlu sekalimi diangkut sedimennya,” jelasnya.
Baca Juga: Temui Nelayan, Andi Rachmatika Minta Pemerintah Tingkatkan Support Perikanan
Terkait hal tersebut, Cicu menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Legislator Makassar dan OPD terkait. Keluhan ini akan menjadi catatan untuk diperjuangkan di Paripurna nanti.
“Insya allah, keluhan warga soal drainase akan kita tangani secepatnya. Koordinasi sama Dinas PU akan kita lakukan. Termasuk lampu lorong,” ujar Cicu.
Baca Juga: Intensifkan Konsolidasi, Garnita Malahayati Buka Kantor “Perempuan Pejuang” di Takalar
Mengenai pembuatan regulasi dalam penanganan geng motor, kata dia, hal itu sulit-direalisasikan sebab menjadi kewenangan kepolisian. Tugas Anggota DPRD Sulsel, hanya pada pembinaan keluarga bersama Pemerintah baik provinsi maupun kota.
“Memang sulit kalau persoalan geng motor. Karena, pelakunya anak di bawa umur. Upaya yang bisa kita lakukan meminta orang tua membina anak-anaknya selain penguatan keluarga dalam program yang ada di OPD,” ungkapya. (cr/*)