MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Multi Edukasi Nusantara memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) perdana sunat modern tanpa jarum suntik kepada sejumlah perawat dan dokter dari berbagai daerah di Sulawesi.
LKP ini juga sekaligus melaunching lembaga di bawah naungan PT. Multi Edukasi Nusantara dengan kegiatan perdananya yang berpusat di Ruko Cendrawasih Square Blok D No 9 Makassar, Sabtu (11/2/2023).
Pelatihan sunat modern tanpa jarum suntik ini-dilakukan selama sehari mulai dari teori serta sosialisasi terkait dengan penggunaan alat. Tim trainer profesional langsung memandu praktek sunat tanpa jarum suntik.
Adapun peserta yang mengikuti Diklat berasal dari Kolaka Utara, Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, dan Kota Makassar. Serta 30 anak-anak mengikuti khitanan secara gratis.
Baca Juga:Â Minim Infrastruktur, Warga Rajawali Mengadu ke Cicu
Perbedaan dengan sunat pada umumnya, sunat modern ini dilakukan tanpa jarum suntik dan tanpa jahit. Sehingga begitu selesai menjalani sunat anak bisa langsung beraktivitas kembali esok harinya.
Owner LKP Multi Edukasi Nusantara, Supriadi mengatakan pelatihan sunat modern ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan. Khususnya perawat yang ingin mendiri setelah menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
“Tujuannya bagaimana kemudian teman-teman perawat bisa di fasilitasi untuk mengasah skill mandiri setelah kuliah dan punya pengetahuan dasar. Untuk membuka sebuah layanan sunat atau perawatan luka,” ujarnya.
Supriadi menyampaikan dengan adanya LKP, perawat lain dapat memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Dan anak yang mengikuti khitanan agar bisa lebih enak. Karena setelah menjalani khitan bisa beraktivitas.
“Untuk kegiatan perdana kami pasiennya ada 30 anak, kami berikan pelayanan sunat modern secara gratis. Sebagai bentuk kesyukuran karena launching LKP sekaligus praktek bagi peserta tenaga perawat yang sudah-dilatih,” cetusnya.
Baca Juga:Â Temui Konstituen, Warga Bontoduri Minta Andi Rachmatika Perjuangkan Perbaikan Infrastruktur
Direktur LKP Multi Edukasi Nusantara, Army Putra Makmur Hatta mengungkapkan pelatihan sunat modern ini ke depan para perawat mampu menjawab tantangan zaman.
“Dengan perkembangan teknologi saat ini memang lebih memudahkan proses sunat lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu lama bagi anak. Apalagi tidak ada batasan umur bagi siapa saja yang mau sunat modern,” ungkapnya.
Army menjelaskan kekhawatiran terhadap proses kontrol pelepasan alat khitan yang-dianggap menyakitkan sebagian besar pasien kini tidak akan terjadi lagi.
Apalagi saat ini, lanjut Army, metode khitan secara modern semakin bervariasi dan berkembang seiring perkembangan teknologi dalam bidang ilmu kesehatan.
Kebetulan juga, Multi Edukasi Nusantara memiliki basic perusahaan yang bergerak dalam tiga bidang layanan kesehatan. Di antaranya Diklat bagi perawat, supplier alat-alat kesehatan dan layanan sunat modern.
“Kedepan target misi kita tetap akan melakukan pelatihan dan pendidikan skill. Di antaranya pelatihan kecantikan, baby spa, akupunktur, perawatan luka. Untuk bagaimana merangkul teman-teman perawat yang mau mandiri,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sulsel, Andi Rachmatika Dewi selaku Dewan Pelindung LKP PT. Multi Edukasi Nusantara mensupport adanya lembaga kursus dan pelatihan yang bergerak dalam bidang kesehatan.
Baca Juga:Â Andi Rachmatika Dewi Sampaikan DBD Mulai Menyerang Masyarakat
“Tentu kita sangat support dengan adanya lembaga layanan kursus pelatihan ini, sehingga semakin banyak lagi perawat yang-diasah skillnya secara mandiri,” jelas Cicu sapaan akrab Legislator Nasdem Sulsel ini.
Cicu mengatakan lebih memudahkan bagi para perawat yang sudah menempuh ilmu kesehatan di perguruan tinggi bisa mencari jati dirinya dalam pengembangan kualitas keilmuan.
Apalagi, tambah Cicu, LKP Multi Edukasi Nusantara selain membuat pelatihan dan pendidikan sunat modern. Juga, ada untuk pelayanan kesehatan lain seperti akupuntur, perawatan kecantikan dan luka serta workshop kesehatan.
“Sehingga lebih memudahkan menciptakan lapangan kerja bagi anak-anak muda khususnya di bidang kesehatan, jadi bisa lebih di upgrade lagi kemampuan diri,” pungkas Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini. (*)