MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto resmi mencanangkan program Satu Juta Polybag atau yang disebut dengan gerakan terus menanam.
Pencanangan ini di lakukan secara seremonial di Lorong Wisata Geneva Bontoramba, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea dan diikuti serentak di 1.096 Lorong Wisata secara virtual.
Gerakan terus menanam ini sesuai dengan instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian dalam menghadapi gejolak inflasi yang terjadi beberapa kota di Indonesia.
Ada dua komoditi utama yang di tanam yakni cabai dan bawang. Dua komoditi tersebut di nilai sebagai salah satu sebab lonjakan inflasi sesuai hasil analisis dari Dinas Perdagangan Kota Makassar.
Dalam sambutannya Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengapresiasi partisipasi dan kerjasama luar biasa yang di lakukan OPD terkait dalam hal ini Ketahanan Pangan bersama masyarakat dalam mensukseskan program prioritas Gerakan Terus Menanam ini.
“Marilah terus bergerak mencari solusi terhadap perjalanan dunia yang tidak baik-baik saja. Kita bersyukur kita punya Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam jadi tidak terlalu terasa dan karena pemerintah juga kompak bersama-sama memonitoring pergerakan harga di pasaran dan akhirnya kita di instruksikan membentuk ketahanan pangan di kota masing-masing,” ucap Danny.
Baca Juga : Pengurus Banteng Muda Indonesia Palu Dilantik, Ini Pesan Wali Kota Hadi
Danny menjelaskan tahun ini cabai tersebut di proyeksikan akan panen hingga tujuh kali dengan total 500 kilogram dengan nilai uang Rp 20 juta per lorong.
“Satu polybag bisa menghasilkan 0,5 kg jadi kalau 1.000 polybag bisa menghasilkan 500 kg. Kalau 500 kg dan kita prediksi harga pas lebaran itu nantinya berkisar dari 35-40 ribu sekilo di kali 500 kg jadi bisa Rp 20 juta per lorong dengan total 7 kali panen sampai bulan 9 tahun ini. Ini untuk satu lorong yah,” paparnya.
Kata Danny, selain di nikmati untuk warga sekitar, hasil panen komoditi tersebut akan di pasarkan lewat PD Pasar yang nantinya akan didistribusikan melalui Kanre rong.
Kanre rong ini rencananya akan hadir berdampingan dengan kontainer pasar murah agar mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dapurnya.
“Kita kan dari dulu menanam makanya kita beri nama gerakan terus menanam dan hasilnya ini nanti akan di jual melalui PD Pasar dan akan hadir di Kanre rong. Lokasinya itu berdampingan di setiap kontainer pasar murah,” jelasnya.
Baca Juga : Innalillahi, Peserta Jalan Santai PDI-P Luwu Timur Meninggal Dunia
Pada kesempatan yang sama Danny mengungkapkan daerah yang memiliki daya tahan yang baik terhadap ekonomi bisa bertarung dengan inflasi. Apalagi inflasi kali ini di sumbang oleh pangan dan bahan bakar atau energi.
Olehnya itu, ada dua cara yang di siapkan Danny Pomanto dalam menghadapi kondisi tersebut. Pertama, menggelar operasi pasar murah yang di selenggarakan di 153 kontainer Makassar Recover di Kota Makassar.
Dalam kontainer tersebut di jual tiga komoditi seperti beras, gula dan minyak dengan harga murah.
Kenapa hanya tiga komoditi? Karena Danny juga tidak mau merusak proses jual beli di pasar-pasar tradisional. Namun, ini salah satu cara agar tidak adanya oknum yang sengaja menaikkan harga di pasar.
“Seperti minyak di pasar itu harganya Rp 14 ribu kita jual Rp 13 ribu. Ini agar orang ke kontainer semua belanja dan orang pasar pasti secara tidak langsung mengikuti harga kita,” ujarnya.
Ke dua, Ojol Day yang mampu menghemat 100 ribu liter bahan bakar pada hari Selasa dan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam.
Dari program yang di jalankan tersebut Danny menargetkankan angka inflasi di Kota Makassar berada pada kisaran angka 3 persen.
Baca Juga : TNI Polri dan Pemda Berbaur Senam Bersama di Pantai Merpati
“Inflasi itu seperti tekanan darah tidak bisa terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Karena kalau terlalu rendah juga artinya wilayah tersebut kemampuan belanjanya kurang,” sebut Danny.
Danny juga sempat menyinggung kota Makassar yang sempat mengalami kenaikan inflasi tipis kisaran 5,88 persen ke 5,93 persen di bulan Januari 2023.
Sementara, Kepala Dinas Ketahangan Pangan, Mahyuddin menambahkan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam ini akan terus di support dengan penyediaan bibit dan wadah tanam.
“Kata pak wali ini akan di monitoring terus dan di laporkan kalau ada yang mati komoditi ya kita akan ganti dengan bibit baru,” tuturnya.
Untuk menyukseskan secara berkesinambungan gerakan terus menanam ini akan di monitoring juga oleh Bappeda dan Balitbangda Kota Makassar.
Program Satu Juta Polybag atau gerakan terus menanam ini secara resmi di laksanakan. Yang di tandai dengan penanaman perdana cabai dan bawang. Oleh Danny Pomanto di dampingi Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, Kapolsek Tamalanrea, Kompol Sahar serta OPD terkait. (*)