NewsSulsel

Pj Gubernur Sulsel Ajak Masyarakat dan Swasta Proaktif Atasi Stunting

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, ajak masyarakat dan swasta untuk proaktif atasi stunting. Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Sulsel yang dilaksanakan di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Kantor Gubernur, Rabu, 13 September 2023.

Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen.

Selaras, penanganan stunting dan gizi buruk merupakan salah satu program prioritas Bahtiar sebagai Pj Gubernur Sulsel. Adapun angka angka prevalensi stunting Sulsel pada 2022 mencapai 27,2 yang turun dari tahun 2021.

“Memang suatu kesyukuran karena penanganan stunting di lakukan dengan baik di Sulsel,” kata Bahtiar.

Baca Juga: Tangani Inflasi, Pj Gubernur Bahtiar Hadirkan Gerakan 1 ASN Tanam 10 Pohon Cabai

Untuk penanganan stunting menjadi perhatian. Salah satu dari empat Pokja yang di bentuknya adalah penanganan stunting. Ia berharap, berbagai pihak juga terlibat dalam penanganan stunting. Termasuk relawan dan pihak swasta.

Demikian juga dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dapat membantu masyarakat dan warga miskin.

“Mengurus masalah stunting bukan hanya pemerintah saja. Pada akhirnya kekuatan masyarakat kita sinergikan termasuk swasta,” terang Bahtiar.

Sementara, Pj Sekda Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, memuji kinerja Kabupaten Takalar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Pasalnya, Kabupaten Takalar berhasil menurunkan angka stunting di tahun 2022. Kabupaten Takalar masih tercatat sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi stunting tinggi, namun belakangan ini signifikan menurun. Berdasarkan data SSGI pada tahun 2022, prevalensi stunting Kabupaten Takalar berada pada angka 31,1 persen. Angka ini menurun jauh di bandingkan dengan tahun 2021 sebesar 34,7 persen.

Baca Juga: Sofha Marwah Hadiri Rakornas TP PKK se-Indonesia, Bahas Soal Stunting hingga Narkoba

Ini di dukung karena Takalar telah membuat program aplikasi Takalar Ayo Atasi Stunting. Di mana dengan aplikasi ini para pimpinan daerah, OPD, dan TP2S dapat memantau kondisi anak stunting satu per satu by name by adress. Ia berharap agar Sulsel yang menjadi contoh adalah Kabupaten Takalar.

“Untuk yang Sulsel kita bisa mencontoh Takalar,” sebut Pj Gubernur Sulsel sembari ajak masyarakat dan swasta proaktif atasi stunting di Sulsel.

Sedangkan, Dinas P2KBP3A Kabupaten Takalar Asriadi Ali menjelaskan, Perpres 72 Tahun 2021 mengamanahkan BKKBN sebagai leading sektor untuk percepatan penurunan stunting tersebut.

“Kita harus terus berupaya karena percepatan penurunan target nasional 14 persen. Itu bukan hal mudah tapi bukan juga hal yang mustahil, sehingga di perlukan kerja kolaborasi yang jelas oleh semua stakeholder,” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button