MAKASSAR, NEWSURBAN.ID β Alumni Grants Scheme Australia mengembangkan sistem pemantauan kualitas air sungai untuk mengetahui tingkat atau perubahan kualitas air. Seperti pencemaran oleh bahan kimia atau limbah dapat merusak ekosistem air.
Melalui sistem ini, teridentifikasi kualitas air yang tidak memenuhi standar mutu menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.
Oleh karena itu, pemantauan kualitas air yang efektif dan real-time menjadi inovasi penting untuk diwujudkan. Sebagai solusi pengelolaan sumber daya air dan menjadi responsif terhadap ancaman pencemaran dan perubahan iklim.
Di Sulawesi Selatan, tim yang diketuai oleh Dharma Aryani, seorang tenaga pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang yang juga alumni RMIT University melakukan pengembangan inovasi ini untuk badan sungai dengan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan.
Program ini terlaksana di tahun 2022-2023. Inovasi ini menghasilkan instrumen pengukuran dan aplikasi monitoring melalui aplikasi berbasis web untuk pemantauan realtime. Pemantauan kualitas air membantu dalam mengevaluasi sifat dan tingkat pengendalian polusi yang diperlukan.
Sistem ini, juga membantu dalam menggambarkan tren kualitas air dan memprioritaskan upaya pengendalian polusi. Serta mengatasi masalah lingkungan yang berhubungan dengan air.
Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai kondisi kualitas air saat ini dan tren kualitas air serta penggunaan air. Dan untuk memfasilitasi identifikasi permasalahan yang muncul dan prioritas sungai di masa depan. (*)