MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Gelar sosialisasi peraturan daerah (Sosper) Perda Nomor 5/2018 tentang Perlindungan Anak, Anggota DPRD Kota Makassar, Apiaty Amin Syam menilai peran pemerintah tidak ada gunanya jika tidak mulai dari didikan keluarga dan orang tua.
“Motivasi dan dorongan terhebat yang membuat anak-anak bisa menjadi harapan lahir dari orang tuanya. Mulai dari buaian hingga beranjak dewasa, tutur Apiaty saat gelar Sosper penyebarluasan Perda nomor 5 tahun 2018 tentang Perlindungan Anak, di Hotel Maxone, Jl. Taman Makam Pahlawan, Jumat (12/7/2024).
“Kalau berbicara soal anak itu tanggung jawab penuh dari orang tua. Guru terbaik dari seorang anak adalah orang tuanya sendiri. Yang lain cuma membantu,” ujarnya.
Baca Juga: Gelar Sosper Pengelolaan Limbah, Apiaty Amin Syam: Waspadai Air Tercemar Limbah!
Menurut Legislator Golkar Makassar ini orang tualah yang paling paham tentang sifat dan sikap anaknya. Peran sebagai masyarakat dan pemerintah hanyalah melindungi setiap adanya perilaku salah yang dialamatkan kepada anak.
“Makanya doa orang tua itu sangat mujarab kepada anaknya, jangan biasakan mendoakan anak kita yang jelek-jelek. Karena anak-anak kita sangat liar, akhirnya kita tidak pernah menyadari bahwa dalam kalimat itu ditangkap seperti sebuah doa,” jelasnya.
Meski demikian, kata Apiaty, semua yang-dilakukan pemerintah kota dalam perlindungan anak. Tidak ada gunanya jika tidak-dimulai dari didikan keluarga dan orang tua. Untuk menjadikan anaknya sebagai emas rumah tangga.
Baca Juga: Danny Hadiri dan Ucap Selamat Atas Pengukuhan Guru Besar Apiaty Amin Syam
“Karena anak-anak itulah yang akan membantu kita kedepan. Karena sesungguhnya amanah mempunyai anak adalah mereka yang sanggup-diberikan kekuatan oleh Tuhan menjaga amanah itu,” terang Apiaty.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Achi Soleman menyampaikan turunan dari Perda ini banyak sekali program dari pemerintah kota yang sudah-dicanangkan.
“Ada namanya program jagai anakta, kenapa penting Perda ini? Karena ada kewajiban orang tua dan masyarakat yang sekaitan dengan program perlindungan anak,” ujarnya.
Kalau dari data yang ada, di tahun 2023 lalu angka kekerasan seksual, fisik, penelantaran dan perlakuan salah lebih banyak-dialamatkan kepada anak-dibandingkan perempuan.
“Apa yang harus kita lakukan? Di sini peran serta orang tua sangat penting. Makanya sejak dini kita harus pahamkan kepada anak tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain,” cetusnya. (*)