MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat/United States Agency for International Development (USAID) pilih Kota Makassar percontohan proyek Asia Resilient City (ARC). USAID hanya memilih Kota Makassar dari 98 kota se Indonesia.
Pelaksana Proyek ini adalah JSI Research & Training Institute Inc. (JSI) bersama Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Dua organisasi tersebut akan memulai kegiatannya di Makassar mulai tahun ini hingga 2027.
Proyek ini terdapat di beberapa kota di Asia. Makassar merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang termasuk dalam inisiatif ini. Kota di negara lain adalah Rajkot (Republik India), Khulna (Republik Rakyat Bangladesh), Ulaanbaatar (Mongolia), dan Bishkek (Republik Kirgistan).
Baca Juga:Â Hotel Royal Bay Makassar Meluncurkan Program Berbagi Makanan “umat Berkah” untuk Mendukung UMKM Lokal
Penentuan kota ini, sebagai pilot project, karena memenuhi sasaran utama proyek Asia Resilient City. Yakkni, membangun kota tangguh dan adaptif yang mendukung pertumbuhan dinamis dan lingkungan layak huni bagi masyarakat yang menghadapi dampak perubahan iklim.
Oleh karena itu, proyek tiga tahun ini akan bekerja sama dengan Pemkot Makassar.
Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Brian Dusza mengatakan Makassar sebagai wilayah metropolitan terbesar di Indonesia bagian timur, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
“Perubahan iklim merupakan krisis global yang berdampak secara tidak proporsional pada masyarakat miskin dan terpinggirkan,” jelasnya.
Baca Juga:Â Temui Pjs Wali Kota Makassar, BAZNAS Makassar akan Serahkan Bantuan Biaya Pendidikan
Untuk itu, katanya, proyek ARC akan memanfaatkan pembelajaran dan praktik terbaik dari inisiatif Building Healthy Cities (BHC). Pembellajaran ini,dilaksanakan IOM bersama USAID di kota yang sama beberapa tahun lalu. Khususnya, dalam penggunaan pemikiran sistem untuk mendukung adaptasi iklim.
“USAID senang bermitra dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi dan pemerintah kota Makassar untuk meningkatkan ketahanan kota Makassar,” imbuhnya.
Brian mnjelaskan proyek ARC memiliki tiga tujuan Utama. Pertama, meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan layanan yang tangguh.
“Kedua, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan, ketiga adalah meningkatkan kapasitas untuk mengatasi tantangan iklim dan lingkungan,” tambahnya.
Baca Juga:Â Makassar International Jetski Championship 2024 Dibuka, Pjs Wali Kota Makassar: Jaga Konsistensi, Majukan Olahraga
Selain itu, Ia mengatakan ARC akan memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia di lingkungan pemerintah kota. Juga, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Kepala Misi IOM Indonesia, Jeffrey Labovitz menambahkan, lokakarya ini difokuskan untuk mengidentifikasi tantangan utama di Makassar. Juga, menyusun rencana aksi, dan menjajaki strategi ketahanan sistemik.
“Kami berharap ARC akan memberikan dampak positif bagi ketahanan kota dan dapatmenjadi contoh bagi kota-kota lain,” katanya.
Jeffrey juga mengapresisi Pemkot Makassar atas dukungannya pada proyek ini sebagai kolaborasi lintas sektoral dalam membangun ketahanan perkotaan.
— newsurban.id (@newsurban_id) October 25, 2024
Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Nur Kamarul Zaman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dipilihnya Makassar sebagai lokasi proyek ini. Ia mengatakan Makassar Siap Menjadi Contoh Ketahanan Perkotaan di Asia
Baca Juga:Â Pjs Wali Kota Makassar Fokus Evaluasi Serapan Anggaran
“Penetapan Makassar sebagai lokus proyek merupakan bentuk pengakuan terhadap potensi kota ini dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Program ini menjadi peluang penting bagi Makassar untuk memajukan berbagai sektor,” ujarnya.
Kamarul juga berharap peluncuran program tersebut, di Makassar dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Termasuk kota-kota di Asia dalam menciptakan ketahanan yang berkelanjutan.
“Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta akan terus kita dorong untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sehingga setiap langkah yang kita ambil dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup dan pelestarian lingkungan,” tambahnya.
Peluncuran program ini,dilanjutkan dengan lokakarya multisektoral yang mempertemukan para profesional yang terlibat dalam proyek BHC sebelumnya. Serta mereka yang berkecimpung di bidang ketahanan perkotaan, adaptasi iklim, dan bidang terkait. (*)