
RIAU, NEWSURBAN.ID – Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun (Lanal TBK) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dalam jumlah besar yang dilakukan oleh kapal ikan asing berbendera Thailand, Aungtoetoe 99.
Kapal tersebut diketahui membawa total 1.905 kilogram narkotika, terdiri dari 1.200 kilogram kokain dan 705 kilogram sabu-sabu (methamphetamine).
Penangkapan berlangsung di perairan Selat Durian, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, pada Rabu (14/05/2025) dini hari. Aksi kapal sempat memicu kecurigaan lantaran berusaha kabur dengan mematikan lampu navigasi dan mempercepat laju pelayaran—indikasi kuat adanya aktivitas ilegal.
Menanggapi hal tersebut, tim patroli F1QR Lanal TBK segera melaksanakan pengejaran intensif dan berhasil menghentikan kapal pada pukul 00.30 WIB. Pemeriksaan menyeluruh terhadap kapal menemukan 95 karung mencurigakan, terdiri dari 35 karung kuning dan 60 karung putih. Uji laboratorium yang dilakukan tim Bea Cukai Kepulauan Riau kemudian mengonfirmasi bahwa isi karung-karung tersebut adalah narkotika jenis kokain dan sabu-sabu.
Baca Juga : 13 Orang Meninggal Dunia dalam Ledakan Amunisi TNI di Garut, Ini Penyebabnya
Operasi ini juga berhasil mengamankan lima anak buah kapal (ABK), terdiri dari satu warga negara Thailand dan empat warga negara Myanmar. Seluruh ABK tidak memiliki dokumen perjalanan maupun izin pelayaran yang sah, memperkuat dugaan bahwa kapal Aungtoetoe 99 digunakan sebagai alat penyelundupan narkotika lintas negara.
Saat ini, kapal beserta para ABK telah diamankan di Dermaga Lanal Tanjung Balai Karimun untuk proses pemeriksaan lanjutan. Rencananya, tim juga akan melibatkan unit anjing pelacak (K9) guna memastikan tidak ada barang terlarang lain yang terlewatkan.
Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara TNI AL dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau. Komandan Lanal TBK menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti komitmen kuat TNI dalam memerangi kejahatan narkotika, serta memperkuat kolaborasi antarinstansi guna menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa dari ancaman transnasional.