GOWA, NEWSURBAN.ID – Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menitip harapan besar agar Pengurus Komite Dakwah Khusus (KDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa periode 2025–2030 dapat menyampaikan pesan-pesan dakwahnya dengan sejuk dan inklusif.
Hal ini diungkapkan saat menghadiri Pengukuhan Pengurus KDK MUI Gowa yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis, (18/12).
Bupati Talenrang menyampaikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada MUI Kabupaten Gowa, para ulama, tokoh agama, serta seluruh pihak yang selama ini dengan penuh keikhlasan menjaga nilai-nilai keislaman, persatuan, dan kedamaian di Kabupaten Gowa.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Gowa, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para ulama dan tokoh agama yang senantiasa menjadi penjaga moral, persatuan, dan kedamaian di daerah yang kita cintai ini,” ujar Husniah.
Ia menegaskan, pengukuhan Pengurus Komite Dakwah Khusus bukan sekadar agenda seremonial, melainkan peneguhan sebuah amanah besar yang lahir dari kepercayaan umat.
“Amanah ini menuntut kesadaran moral dan spiritual yang tinggi, serta tanggung jawab yang kelak dipertanggungjawabkan, baik di hadapan masyarakat maupun di hadapan Allah SWT,” tegasnya.
Kepada para pengurus yang baru dikukuhkan, Husniah mengucapkan selamat sekaligus berpesan agar kepercayaan tersebut dijadikan sebagai panggilan pengabdian.
“Layani dan bimbing umat dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keteladanan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Husniah mengakui bahwa tugas dakwah bukanlah perkara ringan. Namun, amanah tersebut merupakan kehormatan yang mulia apabila dijalankan dengan niat yang lurus dan tujuan yang benar.
Ia juga menyoroti tantangan dakwah di era modern, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, arus globalisasi, dan dinamika sosial yang terus berubah. Menurutnya, kondisi tersebut menuntut pendekatan dakwah yang lebih bijaksana, inklusif, dan menyejukkan.
“Dakwah hari ini tidak hanya dituntut kuat dalam pesan, tetapi juga mampu merangkul, menenangkan, serta memberi pencerahan dan harapan di tengah berbagai persoalan umat,” jelasnya.
Bupati Husniah berpesan agar para pengurus KDK menjaga kekompakan, mengedepankan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi maupun golongan, serta menjadikan keteladanan sebagai metode dakwah yang paling kuat.
“Dakwah yang paling efektif bukan hanya melalui lisan, tetapi juga melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara, Ketua Komite Dakwah Khusus Kabupaten Gowa, Muchsin Ramlan, mengungkapkan bahwa dukungan luar biasa terus mengalir, khususnya dari Bupati Gowa yang hingga kini masih memantau langsung setiap persiapan KDK.
Ia berharap arahan dan pendampingan dari para pimpinan daerah terus mengalir dalam perjalanan dakwah ke depan.
“Saya mohon bimbingan dari Ibu Bupati, Wakil Bupati, serta Ketua dan Pimpinan DPRD untuk terus menemani dan membersamai kami dalam perjuangan dakwah ini,” katanya.
Menurutnya, arahan Bupati dan wejangan Wakil Bupati menjadi bekal berharga dalam mengemban amanah tersebut.
“Insya Allah kami akan menjaga amanah ini dan berusaha mewujudkan mimpi Ibu Bupati untuk membersamai teman-teman dakwah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Gowa, KH. Abubakar Paka, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya pengukuhan tersebut.
“Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya Bupati Gowa, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa, serta semua yang telah mendukung dan memfasilitasi acara ini,” ujarnya.
Ia menilai kehadiran pengurus KDK sebagai energi baru bagi dakwah di Kabupaten Gowa, karena didominasi oleh generasi muda yang penuh semangat dan tanggung jawab.
“Berbeda dengan pengurus MUI yang umumnya sudah berusia lanjut, pengurus KDK ini masih muda, energik, bergerak cepat, dan siap mengemban tugas-tugas khusus di seluruh wilayah Kabupaten Gowa. Mereka siap mendukung visi Ibu Bupati dalam membangun Kabupaten Gowa agar ke depan semakin maju, religius, dan harmonis,” pungkasnya. (*)
