MetroNewsSulsel

Cegah Sampah Plastik ke Laut, MPRG Gelar Workshop dan FGD

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Termasuk cegah sampah plastik ke laut.

Adanya Rencana Aksi Nasional mengenai sampah plastik yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia di tahun 2018 menjadi latar belakang berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak di Indonesia.

Salah satu lembaga yang punay kepedulian tinggi dalam mengatasi sampah plastik ke laut adalah Marine Plastic Research Group (MPRG) atau Kelompok Peneliti Sampah Plastik Laut yang beranggotakan tenaga pendidik yang berasal dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Baca Juga: Tim Bank Sampah Unhas Edukasi Pengelolaan Sampah di Fakultas Kedokteran

Kegiatan trash trap ini dilakukan pada tiga lokasi, yaitu Desa Borimasunggu Kabupaten Maros, Kelurahan Lanrisang Kabupaten Pinrang dan Desa Pallime Kabupaten Bone.

Salah satu kegiatan yang diusung oleh MPRG adalah ‘Preventing River Bound Plastic Project’ atau ‘Proyek Pencegahan Kebocoran dari Sungai’. Proyek ini bertujuan untuk mencegah masuknya sampah plastik dari daratan ke lingkungan perairan laut.

Menurut Ketua Tim Trash Trap, Dr. Shinta Werorilangi untuk mencapai tujuan kegiatan, terdapat 3 bagian utama kegiatan, yaitu membangun pemerangkap sampah di sungai, membangun unit pemilahan sampah, dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk pengelolaan sampah plastik.

Untuk mendukung tujuan ini, MPRG bekerja sama dengan Pokja Bank Sampah Unhas, pada Jumat (13/10) menggelar kegiatan workshop dan focus group Discussion (FGD) di Hotel Unhas Tamalanrea Makassar. Kegiatan yang menghadirkan perwakilan dinas Lingkungan Hidup, kepala desa, dan kelompok pengelola TPS 3R kabupaten Bone, Maros dan Pinrang ini, dibuka langsung oleh dekan Fakultas Ilmu kelautan dan Perikanan Unhas, Safruddin, S.Pi, MP, Ph.D. Dalam pembukaan tersebut juga hadir tim Tras Trap antara lain, Prof. Dr.Eng. Tri Harianto, Dr. Ahmad Faizal, Dr. Moh. Kurnia, Wilma Moka, PhD, dan Sri Wahyuni, S. Kom, M. I. Kom.

Baca Juga: Bupati Maros Launching 1 Desa/Kelurahan 1 Bank Sampah

Dalam kegiatan ini, menghadirkan 3 narasumber dari pokja bank sampah Unhas yakni, DR. Eng. Irwan Ridwan Rahim, Saharuddin Ridwan dan Andi Nurdianzah. Irwan yang juga dosen di Fakultas Teknik Unhas ini memaparkan tentang sistem pengelolaan sampah. Di Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reuse-Reduse_recylce) di 3 lokasi yang sudah di bangun tim tras trap Unhas.

Menurut Irwan salah satu indikator keberhasilan programini apabila semua sampah yang di angkut melalui tras trap. Yang di pasang di sungai bisa di kelola dengan baik di TPS 3R. Sementara itu, saharuddin Ridwan lebih banyak menekankan aspke pengelolaan sampah melalui mekanisme bank sampah.

Bank Sampah menurut Sahar adalah salah satu solusi dalam pengurangan dan penanganan sampah khususnya sampah an organik.

Sementara Andi Nurdianzah materinya lebih banyak menyinggung tentang pemberdayaan masyarakat. Dalam pengelolaan sampah. Konsep kelembagaan menurutnya sangat penting karena lembaga yang profesional akan mampu membuat progranm ini berkelanjutan.

Baca Juga: Dukung Zero Waste, Ratusan Petugas Kebersihan Unhas Jadi Nasabah Bank Sampah

Selain diskusi dari hasil pemaparan narasumber, yang menarik dalam kegiatan ini adalah kunjungan ke lokasi bank sampah Unhas. Di tempat ini, peserta mendapatkan penjelasan tentang sampah apa saja yang bernilai ekonomi. Dan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat.

Sartika, peserta kegiatan dari Pinrang mengaku senang dengan kegiatan ini. pihaknya berharap, sampah yang sudah mereka pilah dan bersihkan bisa-dibeli bank sampah. Mendengar hal ini, ketua bank sampah induk Pinrang, Ali Topan mengaku siap memfasilitasi kegiatan di TPS 3R Lanrisang Pinrang. Dengan membeli sampah yang sudah di pilah.

Dekan FIKP Unhas, Safrudin berharap dari kegiatan ini ialah masyarakat secara mandiri mampu mengelola sampah plastik yang ada di lingkungan mereka. Sehingga dapat mencegah dan mengurangi kebocoran sampah plastik ke lingkungan perairan laut.

“Kita berharap melalui kegiatan ini, masyarakat memiliki kemampuan untuk melakukan pemilahan sampah plastik di rumah sendiri. Dan selanjutnya membawa sampah plastik tersebut ke unit pengolahan sampah yang telah di bangun oleh tim trash trap. Selain itu, kita berharap Tim trash trap lokal memiliki kemampuan untuk melakukan pemilahan sampah plastik. Baik sampah plastik yang terperangkap di trash trap maupun sampah plastik dari rumah tangga sekitar. Dan mampu memberikan edukasi secara umum kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah plastik,” ujarnya. (rls-shr/*)

Cek berita dan artikel lain di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button